Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu (16/6/2021), Presiden AS Joe Biden telah meneleponnya untuk menjelaskan alasan memanggilnya "seorang pembunuh" pada Maret lalu. Penjelasan Biden telah membuat puas Putin.
Hal itu disampaikan Putin dalam konferensi pers setelah pertemuan puncak bersejarah dirinya dengan Biden di Jenewa, Swiss, seperti dilansir Reuters, Kamis (17/6/2021).
Biden dalam wawancara dengan ABC News yang disiarkan pada bulan Maret mengatakan "Ya", ketika ditanya apakah dia percaya Putin adalah seorang pembunuh.
Pernyataan itu mendorong Rusia untuk memanggil kembali duta besarnya di Washington untuk konsultasi, dan duta besar AS untuk Moskow kembali ke tanah airnya untuk konsultasi.
Baca juga: Biden-Putin Bertemu untuk Pertama Kali, Awalnya Canggung dan Hindari Tatap Muka
Biden dan Putin setuju untuk mengembalikan duta besar mereka pada pertemuan Rabu.
"Mengenai pernyataan-pernyataan keras itu apa yang bisa saya katakan, kita semua akrab dengan mereka," kata Putin, merujuk pada wawancara Biden dengan ABC News.
"Presiden Biden menelepon saya setelah itu dan kami bertukar pandangan tentang subjek masalah ini. Penjelasan-penjelasan ini cocok atau sesuai untuk saya," kata Putin.
Pemimpin Rusia itu melanjutkan untuk mencantumkan apa yang dia katakan sebagai banyak pelanggaran hak asasi manusia oleh otoritas AS dan menuduh militer AS bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Afghanistan dan Irak.
"Siapa yang bertanggung jawab untuk itu?" tanya Putin. "Siapa pembunuhnya?"(Reuters)