Kemudian menjadi 15 Agustus tergantung pada wilayahnya. Secara resmi, ini disebut "Urabone" disingkat menjadi Obon.
Awal Mula Legenda Obon
Dahulu kala, salah satu dari sepuluh murid besar Sakyamuni sedih karena seorang murid bernama Maudgalyayana, yang dikatakan sebagai yang pertama dalam kekuatan mistis, tidak dapat berbakti kepada ibunya yang meninggal ketika dia masih muda.
Ibunya, Shodai Nyo, jatuh ke jalan iblis lapar karena dia telah melewatkan upacara peringatan kepada Buddha selama hidupnya, dan penampilan yang menyedihkan.
Maudgalyayana memohon kepada Buddha untuk mengajarinya cara menyelamatkan ibunya.
Baca juga: Pria Pengangguran Ditangkap Polisi Jepang Setelah Dilaporkan Menyandera Perempuan Karyawan Kafe
Sakyamuni berkhotbah bahwa dia bisa menyelamatkan ibunya dari kelaparan dengan menawarkan makanan dan minuman Hyakumi pada tanggal 15 Juli dan mengundang 100.000 biksu suci untuk membuat upacara peringatan, kemudian dia bisa menyelamatkan ibunya.
Sakigake merupakan penderitaan lapar dan haus dan "Obon" dipercaya adalah kapal untuk menyelamatkan, menjauhkan diri dari penderitaan tersebut.
Selanjutnya, "Obon" yang disambut untuk pertama kalinya setelah kematian almarhum disebut "Shinbon", dan upacara peringatan untuk "Shinbon" dilakukan dengan sangat hati-hati.
Pada hari pertama "Obon" (umumnya 13 Juli atau 13 Agustus dalam kalender lunar), mengunjungi kuburan, dan di rumah menyalakan api, menyalakan altar Buddha, dan menyalakan lentera.
Pada hari terakhir "Obon" (umumnya 16 Juli atau 16 Agustus dalam kalender lunar), api unggun dinyalakan dan roh dikirim untuk menyelesaikan acara.
Mintalah para biksu untuk membaca sutra (mantra) untuk "Shinbon", tetapi karena "Obon" adalah waktu tersibuk bagi para biksu, mintalah mereka lebih awal.
Selama masa Obon karena masa arwah keluarga yang telah meninggal, banyak sajian film dan cerita horor di televisi Jepang.
Di masa inilah semua warga Jepang pulang kampung untuk nyekar ke makam keluarganya.
Di masa itu pulalah banyak ahli penyakit menular mengimbau agar jangan dulu pulang kampung karena ditakutkan akan muncul lagi klaster penyebaran infeksi corona yang semakin banyak lagi serta menimbulkan gelombang kelima.
Sementara itu beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.