TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - Sebuah gambar yang diduga kuat menunjukkan Sheikha Latifa berada di bandara Madrid, Spanyol, muncul pada Senin (21/6).
Foto terbaru itu bagian dari serangkaian gambar yang diposting di media sosial, setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta bukti bahwa putri Kerajaan Emirat masih hidup.
Kantor hak asasi manusia PBB meminta bukti tentang putri penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum pada bulan Februari lalu, setelah BBC menayangkan video yang direkam Latifa yang mengatakan bahwa dia disekap dan mengkhawatirkan nyawanya.
Kantor berita AFP tidak dapat memverifikasi foto terbaru di Bandara Madrid itu, atau kapan foto itu diambil.
Foto tersebut diterbitkan pada hari Senin (21/6) di akun media sosial milik seorang wanita yang telah diidentifikasi oleh media Inggris sebagai Sioned Taylor, mantan anggota Angkatan Laut Kerajaan.
Baca juga: Putri Dubai Latifa dari Dubai Ungkap Dirinya Disandera Keluarga, Pernah Mencoba Kabur tapi Gagal
Pada gambar itu, terlihat dua wanita berdiri berdampingan, mengenakan masker, di dekat landasan bandara.
Sebuah keterangan berbunyi: "Liburan Eropa yang luar biasa bersama Latifa. Kami bersenang-senang menjelajah!"
Di bagian komentar, pengelola akun menanggapi "terlihat bagus" untuk pertanyaan apakah gambar itu diambil di bandara Barajas Madrid.
Pihak berwenang Dubai tidak segera menanggapi permintaan komentar atas foto tersebut.
Bulan lalu, akun yang sama menerbitkan dua gambar yang konon menunjukkan Sheikha Latifa - satu di restoran dan satu lagi di pusat perbelanjaan Dubai.
Baca juga: Isi Percakapan Terakhir Putri Diana dan Temannya sebelum Meninggal: Ingin Bertemu William dan Harry
Menurut BBC, teman-teman Latifa mengatakan mereka mengenali dua wanita yang terlihat di gambar mal, dan bahwa kerajaan itu mengenal mereka.
Sebuah kelompok yang berbasis di London yang telah mengkampanyekan kebebasannya mengatakan rilis foto-foto itu menggembirakan.
"Kami mengatakan kami senang melihat Latifa tampaknya memiliki paspor, bepergian dan menikmati tingkat kebebasan yang meningkat, ini adalah langkah maju yang sangat positif," kata David Haigh, salah satu pendiri kampanye Free Latifa.
"Saya juga bisa memastikan bahwa beberapa tim kampanye telah dihubungi langsung oleh Latifa," tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Pada bulan Februari, keluarga kerajaan Dubai merilis pernyataan yang menegaskan bahwa Latifa sedang "dirawat di rumah".
Baca juga: Merasa Belum Pantas, Putri Amalia Pewaris Kerajaan Belanda Menolak Tunjangan Rp 28 Miliar
Keluarganya telah mengkonfirmasi bahwa Yang Mulia dirawat di rumah, didukung oleh keluarga dan profesional medisnya.
"Sheikha Latifa terus membaik dan kami berharap dia akan kembali ke kehidupan publik pada waktu yang tepat,” ungkap pihak keluarga.
Tampilan Sheikha Latifa dalam foto tersebut sangat berbeda dengan kondisi Sheikha Latifa dalam sebuah video sekitar empat bulan lalu.
Video itu menunjukkan seorang wanita tawanan dengan jelas dalam kesulitan, dan setelah siarannya, teman-teman dan pendukungnya khawatir apakah dia masih hidup.
Sheikh Mohammed adalah wakil presiden dan perdana menteri Uni Emirat Arab, di mana Dubai adalah salah satu dari tujuh emirat.
Baca juga: Jawaban Pangeran Charles Soal Tuduhan Membunuh Putri Diana, Eks Kepala Polisi Ungkap Interogasinya
Latifa (35) adalah satu dari 25 anak Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum. Ia berusaha melarikan diri dari Dubai pada Februari 2018.
Dalam sebuah video yang direkam sesaat sebelum dia pergi, dia mengatakan bahwa hidupnya sangat terbatas.
"Saya belum pernah keluar negeri sejak tahun 2000. Saya sudah banyak meminta untuk sekadar jalan-jalan, belajar, melakukan sesuatu yang normal. Mereka tidak mengizinkan saya," katanya.
Ia melarikan diri dengan menggunakan perahu dengan bantuan teman-teman. Namun upayanya digagalkan pasukan komando, dan ia dibawa kembali ke Dubai.
Ayahnya kemudian mengatakan bahwa dia menganggap ini sebagai "misi penyelamatan".
Sejak saat itu, dia tidak pernah terlihat di depan umum.
Pada Februari 2021, BBC Panorama menyiarkan video yang direkam secara diam-diam oleh Putri Latifa dan dikomunikasikan kepada teman-teman di luar negeri, di mana dia menggambarkan penangkapan dan pemenjaraannya setelah dia kembali ke Dubai.
Dia mengatakan dia ditahan sendirian tanpa akses ke bantuan medis atau hukum di sebuah vila dengan jendela dan pintu tertutup, dan dijaga oleh polisi. (Tribunnews.com/TST/BBC/Hasanah Samhudi)