TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional tersedia dalam artikel ini.
Warga Korea Utara mengkhawatirkan penurunan berat badan pemimpinnya, Kim Jong Un di tengah krisis pangan di negara itu.
Sementara itu, Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Suriah dan Irak, menyasar fasilitas yang didukung Iran.
Ratu Elizabeth II akan gelar perayaan 70 tahun kekuasaannya, Meghan Markle dan Pangeran Harry pun diundang.
Soal pandemi, Singapura tengah mempersiapkan warganya untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.
Negara tersebut menyatakan akan menganggap Covid-19 seperti flu atau penyakit endemik lainnya.
1. Warga Korea Utara Menangis Lihat Kim Jong Un Tampak Kurus: Menghancurkan Hati Rakyat
Semua orang di Korea Utara mengkhawatirkan penurunan berat badan pemimpin Kim Jong Un, CNA melaporkan.
Hal itu disampaikan seorang warga Pyongyang, yang tidak disebutkan namanya, kepada media pemerintah yang dikontrol ketat negara itu.
Komentar publik yang jarang terjadi, tentang kesehatan Kim Jong Un muncul setelah analis asing mencatat pada awal Juni bahwa pemimpin otokratis itu tampaknya telah kehilangan banyak berat badan.
"Melihat Sekjen (Kim Jong Un) yang disegani tampak kurus kering sangat menghancurkan hati rakyat kami," kata pria itu dalam wawancara yang disiarkan stasiun televisi KRT, Jumat (25/6/2021).
"Semua orang mengatakan bahwa air mata mereka menggenang," sambungnya.
Baca juga: Warga Korea Utara Dikatakan Sedih Hati Lihat Kim Jong Un Tampil Lebih Kurus di Video
Baca juga: Adik Kim Jong Un: AS Salah Berharap Bisa Dialog dengan Korea Utara
Dalam video yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters itu, warga Pyongyang terlihat menonton layar lebar di jalan yang menunjukkan konser.
Konser tersebut dihadiri Kim Jong Un dan pejabat partai setelah rapat pleno Partai Pekerja Korea (WPK) mereka.
Tidak ada rincian apa pun dalam video yang menjelaskan tentang penyebab penurunan berat badan pemimpin yang diyakini berusia 37 tahun itu.
Namun, menurut analis NK News, sebuah situs web berbasis di Seoul yang memantau Korea Utara, mencatat perbedaan penampilan Kim Jong Un.
2. Amerika Serikat Lancarkan Serangan Udara di Suriah dan Irak, Targetkan Milisi yang Didukung Iran
Militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap milisi yang didukung Iran di Suriah dan Irak sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak, Pentagon mengumumkan Minggu (27/6/2021) malam waktu setempat.
Dilansir USA Today, serangan itu menargetkan situs yang digunakan untuk meluncurkan serangan pesawat tak berawak atau drone terhadap personel dan fasilitas AS di Irak, kata sekretaris pers Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan.
"Secara khusus, serangan AS menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu lokasi di Irak, yang keduanya terletak dekat dengan perbatasan antara negara-negara itu," kata Kirby.
"Beberapa kelompok milisi yang didukung Iran, termasuk Kata'ib Hezbollah dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada, menggunakan fasilitas ini."
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Terima Suntikan Vaksin Lokal COVIran Barekat
Baca juga: Partai Konservatif Ledek Pidato Biden yang Sebut Suriah Sebagai Libya
Pesawat tempur F-15 dan F-16 AS melakukan serangan udara, menargetkan tiga fasilitas yang telah digunakan untuk mengendalikan drone dan untuk logistik, menurut seorang pejabat Pertahanan.
Semua pilot kembali dengan selamat.
Belum diketahui apakah ada korban di lapangan di antara warga sipil atau militan, kata pejabat itu.
Komandan Angkatan Laut Jessica McNulty mengatakan Minggu malam bahwa milisi yang didukung Iran itu telah meluncurkan lima serangan drone terhadap fasilitas yang digunakan oleh AS dan pasukan sekutu di Irak sejak April.
Anggota milisi juga telah menembakkan roket.
Presiden Joe Biden pernah memerintahkan serangan balasan serupa pada Februari.
3. Ratu Elizabeth Undang Harry dan Meghan ke Acara Platinum Jubilee, tapi Mungkin Tak Diajak ke Balkon
Ratu Elizabeth II dikabarkan bersemangat menyambut Pangeran Harry dan Meghan Markle di acara Platinum Jubilee tahun depan.
Dilansir Express, Ratu Elizabeth mengundang Duke and Duchess of Sussex di acara tahun 2022 yang menandai 70 tahun ratu duduk di atas takhta.
Sebuah sumber yang mengetahui rencana Jubilee mengatakan Harry dan Meghan berencana untuk menghadiri Trooping the Color Juni mendatang.
Namun, sumber tersebut tidak yakin apakah pasangan itu akan bergabung dengan Ratu di balkon kerajaan di Istana Buckingham.
Sumber itu mengatakan kepada Mail on Sunday: "Duke dan Duchess of Sussex telah diundang dan saya yakin Ratu sangat menantikan untuk melihat mereka di sana."
Momen balkon akan diputuskan menjelang acara tetapi ada batasan berapa banyak anggota keluarga yang hadir di sana.
Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Tolak Gelar Kerajaan untuk Archie, Takut Mengandung Kata Bodoh
Baca juga: Dituding Menindas, Meghan Markle Akan Hadapi Pertarungan Brutal Dengan Keluarga Kerajaan Inggris
"Saya berpikir bahwa anggota kerajaan yang aktif lah yang masuk dalam daftar teratas daripada Sussex," ungkap sumber itu.
Beberapa tahun lalu, Harry dan Meghan bergabung dengan anggota keluarga lainnya di balkon Istana Buckingham untuk perayaan flypast tradisional Angkatan Udara Kerajaan.
4. FAKTA-FAKTA Singapura Siap Hidup dengan Covid, Samakan dengan Flu & Hapus Karantina bagi Pelancong
Singapura tengah mempersiapkan warganya untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.
Negara tersebut menyatakan akan menganggap Covid-19 seperti flu atau penyakit endemik lainnya.
Dilansir Straits Times, pihak terkait mengatakan, virus akan terus bermutasi.
Setiap tahun, banyak orang terkena flu dan sebagian besar sembuh tanpa perlu dirawat di rumah sakit serta sedikit pengobatan.
Baca juga: Siti Fadilah : Belum Ada Sejarahnya Vaksinasi Hentikan Pandemi, Ini Percobaan Pertama di Dunia
Baca juga: Sindikat Penipuan Berkedok Pacaran Virtual Lintas Negara Dibongkar Polisi Singapura dan Malaysia
Di negara besar, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena influenza bisa sangat besar.
Misalnya, di Amerika Serikat, ratusan ribu orang dirawat di rumah sakit bahkan ribuan orang meninggal setiap tahun karena fluĀ
Namun, karena kemungkinan orang jatuh sakit akibat influenza sangat rendah, orang-orang hidup dengannya.
Menteri Perdagangan Singapura, Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung angkat bicara dalam editorial di Straits Times pekan ini.
"Kabar buruknya adalah Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang," kata mereka.
"Kabar baiknya adalah ada kemungkinan untuk hidup normal dengan Covid di tengah-tengah kita," imbuh mereka.
(Tribunnews.com)