TRIBUNNEWS.COM - Adanya virus corona varian Delta yang lebih menular semakin menaikkan kewaspadaan kita, terutama dalam mengawasi anak-anak.
Dikutip Tribunnews dari The Scotsman, berikut gejala Covid-19 yang harus diwaspadai pada anak.
Seperti halnya orang dewasa, inilah gejala utama Covid-19 pada anak-anak:
1. Memiliki suhu tinggi
2. Batuk terus-menerus
3. Kehilangan atau perubahan indera perasa dan penciuman
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Inggris (NHS UK) juga merekomendasikan, orangtua harus memperhatikan setiap diare, mual, muntah atau sakit perut pada anak-anak bersama salah satu gejala di atas.
Namun sebagian besar tiga gejala paling umum di atas, yang utama untuk diingat dan diwaspadai pada anak-anak dan orang dewasa.
"Jika anak tampaknya memiliki gejala-gejala ini, Anda harus menjaganya tetap di rumah, daripada mengirimnya ke sekolah seperti biasa, dan mengatur tes PCR atau mengirim alat tes ke rumah," tulis The Scotsman.
Hasil positif (Covid-19) berarti anak dan semua orang di rumah harus isolasi selama 10 hari.
Tertularnya Covid-19 pada anak-anak umumnya dapat diperkirakan tidak terlalu parah dibandingkan pada orang dewasa – bahkan jika anak Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Baca juga: Gejala yang Dialami Jika Terpapar Varian Delta, Pilek, Sakit Kepala dan Tenggorokan, Mirip Flu Berat
Baca juga: Sakit Kepala dan Pilek, Gejala Covid-19 yang Berkaitan dengan Varian Delta atau Varian India
Saat pilek, apakah anak-anak perlu dites Covid-19?
Panduan menyatakan, meskipun gejala flu atau pilek, harus diwaspadai.
Jika anak menunjukkan gejala pilek biasa, Anda tidak perlu melakukan tes Covid-19.
Hal yang sama berlaku untuk anak-anak yang mulai mengalami batuk ringan atau pilek biasa.
Jika menunjukkan tanda-tanda demam, harus ditangani lebih serius sekaligys sebagai alasan untuk menahan mereka di rumah dan menjalani tes virus corona.
Baca juga: Sangat Menular, Varian Delta Ditemukan Hampir di Semua Kota di Pulau Jawa
Baca juga: Kemenkes Ungkap Varian Delta Ditemukan Hampir di Semua Kota di Pulau Jawa
Kementerian Kesehatan Ungkap 2 Faktor Meningkatnya Kasus Covid-19 pada Anak
Sebelumnya diberitakan, Jubir Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada dua faktor meningkatnya kasus Covid-19 pada anak-anak.
Yakni protokol kesehatan sudah semakin kendor saat orang tua mulai mengajak anaknya pergi ke mall dan orang tua kurang disiplin pada upaya pencegahan Covid-19.
Sementara untuk vaksin pada anak, Siti mengatakan pihaknya masih memerlukan uji klinis vaksin pada anak dan menunggu keputusan dari WHO.
Selain Kemenkes, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga mengimbau orang tua berperan aktif dan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona kepada anak.
Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati, mengingatkan saat ini kasus Covid-19 pada anak mulai meningkat.
Sehingga peran aktif orang tua dalam mencegah anak terpapar virus sangat dibutuhkan.
Semisal tidak membawa anak bepergian ke luar rumah, menyiapkan kegiatan alternatif agar anak tidak keluar rumah.
Baca juga: Ini Daftar Lokasi Vaksinasi Covid-19 Tanpa Surat Domisili di 34 Provinsi
Baca juga: Angka Kematian Melonjak, Sejumlah Jenazah Covid-19 di Tangerang Selatan Dikubur Tanpa Peti
Kemudian disiplin menerapkan protokol kesehatan saat tiba di rumah dengan tidak berinteraksi dengan keluarga sebelum membersihkan diri.
"Prinsipnya, orang tua disiplin pada protokol kesehatan. Kalau pulang ya pasti kan pengin nyium, salim, pelukan."
"Orang tua harus disiplin, kalau pulang ya protokol kesehatannya harus dijalankan, baru beraktivitas," ujar Rita, Kamis (24/6/2021).
Berita lain terkait Penanganan Covid
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)