News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Skandal Mantan Menkes Inggris | Rusia dan China Eratkan Persahabatan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer Internasional, di antaranya mantan Menkes Inggris Matt Hancock terlibat skandal, ia diduga berselingkuh dengan wanita bersuami.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir tersaji di sini.

Mantan Menkes Inggris Matt Hancock terlibat skandal, ia diduga berselingkuh dengan wanita bersuami.

Di India, seorang mempelai pria batalkan pernikahan karena tak disajikan kari domba, ia lantas menikahi wanita lain di hari yang sama.

Soal vaksinasi Covid-19, studi terbaru dari Com-COV menunjukkan campuran vaksin AstraZeneca dan Pfizer menghasilkan kekebalan tubuh yang lebih baik terhadap virus.

Sementara itu, China dan Rusia mempererat persahabatan dengan memperbarui perjanjian kerjasama yang telah berlangsung selama 20 tahun.

1. Skandal Mantan Menkes Inggris Matt Hancock, Selingkuhan sang Menteri Pilih Tinggalkan Suami

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock (kiri), melihat telepon ajudannya Gina Coladangelo ketika mereka meninggalkan BBC di pusat kota London pada 6 Juni 2021. (AFP)

'Kekasih gelap' mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Inggris Matt Hancock, Gina Coladangelo telah meninggalkan suaminya, jutawan Oliver Tress lantaran ingin mencoba mengubah 'kisah perselingkuhannya' bersama Hancock menjadi hubungan yang layak.

Menurut The Sun yang mengutip sumber terdekat pasangan itu, Coladangelo mengakhiri hubungannya dengan Tress beberapa jam setelah perselingkuhannya terungkap.

Perlu diketahui, Oliver Tress merupakan pemilik brand fashion dan lifestyle Oliver Bonas.

Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (29/6/2021), saat hendak pergi dari rumahnya, Coladangelo terlihat memenuhi mobilnya dengan koper di luar rumah mereka yang bernilai 6,2 juta dolar Amerika Serikat (AS) di barat daya London.

Tress yang telah memiliki 3 anak dari Coladangelo pun dikabarkan 'hancur' saat mengetahui perpisahan yang tak terduga ini.

Baca juga: Mantan Menkeu Inggris Sajid Javid Gantikan Matt Hancock Jadi Menkes

"Coladangelo dan Hancock mencobanya memuluskan hubungan mereka dan Tress pun terguncang. Mereka (Coladangeko dan Tress) punya banyak teman di sini, jadi kami semua berusaha membantu menjaga Tress," kata seorang tetangga Oliver Tress.

Sementara itu, istri Matt Hancock, Martha, dikabarkan tercengang oleh pengungkapan yang baru-baru ini terjadi.

Ia mengaku tidak tahu tentang 'kisah perselingkuhan' itu, hingga akhirnya Hancock menyampaikan hal tersebut tepat pada malam sebelum The Sun merilis rekaman ciuman antara suaminya itu dengan Coladangelo.

Hancock mengatakan kepadanya bahwa perselingkuhan itu adalah hal yang serius dan ia memang berniat berpisah dari Martha setelah 15 tahun mereka berkeluarga.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Mempelai Pria di India Batalkan Pernikahan Gara-gara Tak Ada Kari Domba, Malamnya Nikahi Wanita Lain

Seorang pengantin pria membatalkan pernikahannya karena keluarga pengantin wanita tidak menyajikan kari daging domba yang dia inginkan.

Ia malah menikahi wanita lain pada hari yang sama.

Dilansir Mirror, Ramakant Patra (27), tiba untuk upacara pernikahan di Jaipur, India pada hari Rabu (23/6/2021).

Ia disambut oleh pengantin wanita dan keluarganya yang mengajaknya untuk makan siang sebelum hari besar.

Sebelumnya, pihak pengantin pria meminta kari daging domba disajikan sebagai bagian dari pesta pernikahan, lapor New Indian Express.

Baca juga: Lebih dari 40.000 Kasus Infeksi Jamur Hitam Terdeteksi Di India

Baca juga: PM India Minta Rakyatnya Tak Percaya Rumor dan Hoaks soal Vaksin Covid-19

Ilustrasi kari (Freepik)

Namun rupanya tak ada kari daging domba dalam menu, keributan pun pecah.

Pengantin pria sempat adu argumen dengan keluarga mempelai wanita.

Meskipun pihak pengantin wanita mencoba membujuknya, mempelai pria tidak melunak.

Pengantin pria akhirnya pergi dan meminta upacara pernikahan dihentikan.

Ia lalu tinggal sementara di rumah kerabat terdekat.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Studi Terbaru Menunjukkan Campuran Vaksin AstraZeneca-Pfizer Hasilkan Kekebalan yang Lebih Baik

Ilustrasi vaksinasi (Freepik)

Studi terbaru menunjukkan campuran vaksin virus corona (Covid-19) AstraZeneca dan Pfizer menghasilkan respons kekebalan yang lebih baik, Al Jazeera melaporkan.

Hal itu dapat terjadi ketika suntikan vaksin Pfizer diberikan empat minggu setelah suntikan vaksin AstraZeneca.

Studi Universitas Oxford, yang disebut Com-COV, membandingkan jadwal dua dosis campuran vaksin AstraZeneca dan Pfizer.

Mereka menemukan, dalam kombinasi apa pun kedua vaksin menghasilkan antibodi konsentrasi tinggi terhadap protein lonjakan virus corona.

Data tersebut memberikan dukungan bagi keputusan beberapa negara Eropa yang telah mulai menawarkan alternatif untuk vaksin AstraZeneca sebagai suntikan kedua setelah vaksin dikaitkan dengan kasus pembekuan darah yang langka.

Menurut Matthew Snape, profesor di bidang pediatri dan vaksinologi di Universitas Oxford, dan kepala penyelidik dalam uji coba tersebut, studi Com-COV telah mengevaluasi kombinasi AstraZeneca dan Pfizer untuk melihat sejauh mana vaksin ini dapat digunakan secara bergantian.

Baca juga: Kejar Target Vaksinasi, Hendi Terus Tambah Sentra Vaksin di Kota Semarang

Baca juga: Jokowi: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 12-17 Tahun Segera Dimulai

Hasil evaluasi itu menunjukkan, ketika kedua vaksin tersebut diberikan pada interval empat minggu, maka akan menginduksi respon imun yang berada di atas ambang batas.

"Studi Com-COV telah mengevaluasi kombinasi 'campur dan cocokkan' dari vaksin Oxford dan Pfizer untuk melihat sejauh mana vaksin ini dapat digunakan secara bergantian, berpotensi memungkinkan fleksibilitas di Inggris dan peluncuran vaksin global," kata Snape.

"Hasilnya menunjukkan bahwa ketika diberikan pada interval empat minggu kedua jadwal campuran menginduksi respons imun yang berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh jadwal standar vaksin Oxford/AstraZeneca," tambahnya.

Respon antibodi tertinggi terlihat pada orang yang menerima dua dosis vaksin Pfizer, dengan kedua jadwal campuran menghasilkan respons yang lebih baik daripada dua dosis vaksin AstraZeneca.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Rusia dan China Eratkan Persahabatan, Perpanjang Perjanjian Kerjasama setelah Pertemuan Biden-Putin

China dan Rusia memperkuat hubungan dengan memperbarui perpanjian persahabatan 20 tahun.

Kesepekatan itu terjadi hanya berselang beberapa minggu setelah pemimpin Rusia dan Amerika Serikat bertemu.

Pertemuan Vladimir Putin dan Joe Biden itu dipandang luas sebagai upaya Amerika untuk memecah hubungan China dan Rusia, SCMP melaporkan.

Senin (28/6/2021), Presiden China Xi Jinping bertemu secara virtual dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui panggilan video.

Kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang "Perjanjian Tetangga yang Baik dan Kerjasama yang Ramah."

Baca juga: Upaya Rusia Lawan Lonjakan Covid-19 Saat Asia-Pasifik Perketat Pembatasan

Baca juga: Dokumen Rahasia Kementerian Pertahanan Inggris Ditemukan di Halte Bus, Isinya Berkaitan dengan Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan melalui konferensi video dengan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskow pada 28 Juni 2021. (Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP)

Xi Jinping menyebut hubungan China dan Rusia sebagai tipe baru contoh model hubungan internasional yang menambah energi positif kepada dunia, menurut media pemerintah Xinhua.

Ia mengatakan memperpanjang perjanjian itu adalah praktik nyata untuk membangun jenis hubungan internasional baru dan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

"Saya percaya bahwa di bawah bimbingan semangat perjanjian, tidak peduli berapa banyak rintangan dan tantangan yang harus diatasi di jalan di depan, China dan Rusia akan terus bersatu dalam upaya mereka dan bergerak maju dengan tekad," kata Xi.

Vladimir Putin telah menandatangani perjanjian di Kremlin dengan mantan pemimpin China Jiang Zemin pada Juli 2001.

Kedua negara tetangga itu setuju untuk menyelesaikan sengketa perbatasan bersejarah mereka dan menyusun kerja sama strategis di berbagai bidang termasuk militer dan pertahanan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini