News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gelombang Panas Ekstrem di Kanada, PM Justin Trudeau Sampaikan Belasungkawa kepada yang Meninggal

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gelombang panas. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan belasungkawanya kepada ratusan orang yang meninggal di tengah gelombang panas ekstrem yang melanda negara tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan belasungkawanya kepada ratusan orang yang meninggal di tengah gelombang panas ekstrem yang melanda negara tersebut.

Pada acara perumahan yang sederhana di Kanata, Ontario, Trudeau memberikan penghormatan kepada para korban dan menggambarkan gelombang panas sebagai masalah yang berkembang.

"Pikiran kami bersama orang-orang yang kehilangan orang yang dicintai karena panas," katanya, menyebut cuaca baru-baru ini sebagai pengingat perlunya mengatasi perubahan iklim.

"Pemerintah federal, seperti biasa, ada di sini untuk membantu dengan cara apa pun yang kami bisa," katanya.

Suhu tinggi yang tidak normal tercatat di seluruh wilayah Amerika Utara, BBC melaporkan.

Baca juga: Puluhan Orang Tewas Mendadak karena Gelombang Panas Ekstrem di Kanada

Baca juga: 751 Kuburan Tak Bertanda Ditemukan di Kanada, PM Justin Trudeau Desak Paus Fransiskus Minta Maaf

Sebelumnya, Kanada mencatat rekor baru suhu 49,6 C untuk tiga hari berturut-turut.

Trudeau mengatakan bahwa periode suhu tinggi yang berkepanjangan telah menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir.

"Jadi secara realistis kita tahu gelombang panas ini bukanlah yang terakhir," katanya.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara selama konferensi pers di Rideau Cottage 25 Juni 2021 di Ottawa, Kanada (Sean Kilpatrick / POOL / AFP)

Dia kemudian berbicara tentang komitmen Kanada untuk memerangi perubahan iklim untuk membuat udara dan ekonomi lebih bersih untuk sekarang dan untuk generasi mendatang.

Sedikitnya 486 kematian mendadak dilaporkan selama lima hari selama gelombang panas, kata pejabat di provinsi barat British Columbia, Rabu (30/6/2021).

Di Vancouver saja, panas diyakini menjadi faktor penyebab kematian 65 orang sejak Jumat (25/6/2021).

Jumlah korban kali ini mengalami peningkatan 195% dari 165 kematian mendadak yang biasanya terjadi selama periode gelombang panas, kata kepala koroner Lisa Lapoint.

"Meski begitu, terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti berapa banyak kematian yang terkait dengan panas," katanya dalam sebuah pernyataan.

Panas di bagian barat Kanada dan AS disebabkan oleh kubah udara panas bertekanan tinggi statis yang membentang dari California hingga wilayah Arktik.

Suhu telah mereda di daerah pesisir tetapi tidak begitu untuk daerah pedalaman.

Janice Houldsworth, yang tinggal di Castlegar British Columbia, mengatakan kepada BBC bahwa dia tidak keluar rumah selama empat hari.

"Saya tidak pernah mengalami hal seperti ini selama 70 tahun saya," katanya.

"Kami telah menghitamkan semua jendela, memasang kipas angin yang beroperasi 24/7 terus-menerus yang menyemprot uap air, mandi dengan air dingin, dan minum banyak air."

Di Calgary, seorang pekerja yang memasang unit pendingin udara atau AC mengatakan bahwa biasanya suhu tertinggi belum tercapai hingga akhir musim panas.

"Tingkat pemasangan AC baru meningkat sekitar empat kali lipat dari yang biasa kita lihat," kata Ryan Wandler.

Sementara itu, tetangga selatan Kanada, Amerika Serikat, juga mengalami panas yang ekstrem.

Di Pasifik Barat Laut AS pada hari Senin (28/6/2021), suhu mencapai 46,1C di Portland, Oregon, dan 42,2C di Seattle, Washington.

Suhu itu merupakan yang tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1940-an, kata National Weather Service.

Presiden AS Joe Biden mengatakan gelombang panas terbaru ini terkait dengan perubahan iklim dalam pidatonya pada hari Selasa.

Baik Trudeau dan Biden telah memperingatkan konsekuensi lain dari gelombang panas, yaitu peningkatan kemungkinan kebakaran hutan.

Pada hari Rabu (30/6/2021), Biden bertemu dengan gubernur negara bagian AS bagian barat dan pejabat pemadam kebakaran, saat musim kebakaran tahunan Amerika Utara dimulai.

Trudeau mengungkapkan ketakutan yang sama pada hari Rabu.

"Suhu yang tercatat minggu ini belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak nyawa melayang dan risiko kebakaran hutan berada pada tingkat yang sangat tinggi," katanya.

Jodi Hughes, pembawa acara cuaca di Global News Calgary, mengatakan kepada BBC bahwa petugas pemadam kebakaran sangat khawatir dengan kemungkinan kebakaran liar, yang mungkin dipicu oleh badai petir yang dapat terjadi ketika pola cuaca berubah.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar gelombang panas di Kanada

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini