TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak junta militer Myanmar untuk membebaskan Penerima Nobel Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Sekjen PBB, Eri Kaneko, Kamis (1/7/2021) waktu setempat, sehari setelah ribuan tahanan di Myanmar dibebaskan.
Myanmar telah mengalami kekacauan sejak junta militer berkuasa pada 1 Februari dan menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.
"Kami menegaskan kembali seruan kami untuk segera membebaskan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang, dan itu termasuk Presiden Win Myint dan anggota dewan Negara Aung San Suu Kyi," kata Eri Kaneko.
Baca juga: Aung San Suu Kyi Berpesan Agar Warga Myanmar Lebih Berhati-hati Terhadap Covid-19
Myanmar membebaskan lebih dari 2.000 tahanan pada hari Rabu.
Mereka d antaranya wartawan dan lainnya, yang menurut militer yang ditahan atas tuduhan melakukan penghasutan karena mengambil bagian dalam protes.
Banyak penentang junta militer telah ditahan, beberapa orang diantaranya dihukum di bawah hukum yang mengkriminalisasi kritik yang dianggap dapat menyebabkan ketakutan atau menyebarkan berita palsu.
Sementara Aung San Suu Kyi diadili karena pelanggaran serupa.
"Kami tetap sangat prihatin atas berlanjutnya kekerasan dan intimidasi, termasuk penangkapan sewenang-wenang, oleh aparat keamanan," kata Kaneko. (Reuters/CNA)