News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Parlemen Malaysia akan Berkumpul Kembali pada 26 Juli setelah Ada Tekanan dari Raja

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan lobi Parlemen di Kuala Lumpur 2 November 2020. Parlemen Malaysia akhirnya akan berkumpul kembali pada 26 Juli 2021, setelah adanya tekanan dari raja selama berbulan-bulan.

TRIBUNNEWS.COM - Parlemen Malaysia akhirnya akan berkumpul kembali pada 26 Juli 2021, setelah adanya tekanan dari raja selama berbulan-bulan.

Kantor Perdana Menteri mengumumkan keputusan itu dalam sebuah pernyataan Senin (5/7/2021), Malay Mail melaporkan.

Pertemuan Dewan Rakyat akan berlangsung dari 26 Juli hingga 29 Juli dan 2 Agustus.

Sementara itu, Senat akan duduk selama tiga hari dari 3 Agustus hingga 5 Agustus 2021.

"Pemerintah telah setuju untuk bertindak atas saran Yang Mulia Agong sehingga Sidang Parlemen Ketiga Khusus Periode ke-14 akan diadakan selama lima hari dari 26 Juli hingga 29 Juli dan 2 Agustus untuk Dewan Rakyat dan tiga hari dari 3 hingga 5 Agustus untuk Dewan Negara," bunyi pernyataan tersebut.

"Sidang khusus bertujuan untuk menjelaskan kepada anggota tentang Rencana Pemulihan Nasional dan mengubah semua undang-undang dan peraturan untuk memungkinkan proses hibrida diadakan," tambahnya.

Baca juga: Terdampar di Pulau Jarak Malaysia, 5 Nelayan Asal Sumatera Utara Dijemput TNI AL

Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Dirawat di Rumah Sakit setelah Menderita Diare

Pemandangan lobi Parlemen di Kuala Lumpur 2 November 2020. (Bernama)

Sebelum pengumuman hari ini, Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin menghadapi tekanan yang besar untuk mengembalikan Parlemen di tengah meningkatnya kritik atas penanganan pemerintahnya terhadap pandemi Covid-19.

Dalam dua pernyataan, Raja Malaysia menyerukan kembalinya parleman.

Raja Malaysia ingin Parlemen berkumpul kembali sebelum status darurat berakhir pada 1 Agustus, meskipun pemerintah berkomitmen baru akan melakukannya pada Oktober, The Straits Times melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan bersama Rabu (30/6/2021), ketua kedua Dewan di legislatif federal mengatakan Sultan Abdullah Ahmad Shah telah "memutuskan pandangannya" selama audiensi pada hari Selasa, yang juga dihadiri oleh wakil mereka.

"Kami menyatakan komitmen kami dan kesiapan penuh Parlemen untuk bertemu seperti yang diinginkan oleh Yang Mulia," kata Ketua Majelis Rendah Azhar Harun dan Ketua Senat Rais Yatim.

Mereka menambahkan bahwa mereka telah memberitahukan hal itu kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dan menyarankan kepadanya bahwa pertemuan parlemen diadakan sebelum 1 Agustus.

Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Dirawat Karena Menderita Diare Sejak Selasa Kemarin

Baca juga: Malaysia Luncurkan Paket Stimulus Tambahan Rp 524 Triliun, Insentif Korban PHK hingga Diskon Listrik

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah (Bernama)

Masalah kapan tepatnya Parlemen harus bertemu untuk pertama kalinya sejak Desember telah menjadi bahan perdebatan sengit dalam dua minggu terakhir.

Raja dan delapan penguasa negara bagian lainnya mengatakan bahwa legislatif harus berkumpul sesegera mungkin.

Sultan Abdullah dan para penguasa lainnya telah mengadakan pertemuan khusus pada 16 Juni.

Sebelum itu, Raja juga telah menghabiskan seminggu untuk melakukan audiensi dengan para pemimpin partai politik besar, kepala lembaga, dan pakar pandemi di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Malaysia.

Sehari sebelum Raja menyerukan keinginan untuk berkumpulnya kembali parlemen, Muhyiddin meluncurkan Rencana Pemulihan Nasional.

Dalam skema rencana itu, ia menargetkan pertemuan parlemen pada September atau Oktober ketika gelombang Covid-19 mereda dan lockdown dilonggarkan.

4 Fase Pemulihan Nasional Malaysia, Dimulai dengan Lockdown

Pertengahan bulan lalu, Muhyiddin Yassin menyampaikan Rencana Pemulihan Nasional yang terdiri dari empat fase.

Dilansir Today Online, 4 fase pemulihan nasional itu meliputi:

Fase Satu: Lockdown atau Movement Control Order (MCO).

Malaysia saat ini tengah menjalani lockdown nasional ketiga untuk mengekang lonjakan COVID-19 terbaru.

Dalam pidatonya, Muhyiddin menggambarkan penguncian sebagai tahap pertama dari rencana pemulihan tersebut.

Fase Kedua: dimulai ketika jumlah rata-rata infeksi Covid-19 baru turun di bawah 4.000.

Sistem perawatan kesehatan juga tidak boleh berada pada tahap kritis, dan 10% dari populasi harus divaksinasi.

"Di bawah Fase Dua, kontrol pergerakan masih akan ketat tetapi kegiatan ekonomi dapat dibuka kembali secara bertahap dengan 80 persen tenaga kerja di lokasi," kata Muhyiddin.

"Namun, perjalanan antarnegara bagian dan kegiatan sosial tetap akan dilarang," tambahnya.

Fase ini diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus.

Petugas medis yang mengenakan pakaian pelindung menyiapkan alat tes di lokasi pengujian virus Corona Covid-19 gratis di Shah Alam, di pinggiran Kuala Lumpur, pada 27 Mei 2021. (Mohd RASFAN / AFP)

Fase Tiga: dimulai ketika jumlah rata-rata infeksi Covid-19 baru turun di bawah 2.000 per hari.

Kapasitas tempat tidur ICU pasti telah dikurangi dan sistem perawatan kesehatan berada pada tahap "nyaman".

Setidaknya 40 persen dari populasi harus divaksinasi.

Di bawah Fase Tiga, semua sektor ekonomi (selain yang ada dalam daftar berisiko tinggi) akan dibuka kembali dengan kapasitas tenaga kerja 80 persen.

"Pertimbangan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja dapat diberikan untuk memungkinkan perusahaan beroperasi secara penuh, selama semua pekerja telah divaksinasi," kata Muhyiddin.

Kegiatan sosial, termasuk pendidikan dan olahraga, juga akan dibuka kembali secara bertahap.

Baca juga: Audiensi Raja Malaysia dengan Pemimpin Partai: Mahathir Serang Muhyiddin, Anwar Tekan Status Darurat

Baca juga: TKI Asal Lampung Dianiaya Majikannya di Malaysia, Pelaku Diamankan dan Dikenakan Pasal Pidana

Fase Empat: dimulai setelah kasus Covid-19 kurang dari 500 setiap hari, dan setidaknya 60 persen populasi divaksinasi.

Muhyiddin mengatakan pemerintah bertujuan untuk memulai Tahap Empat setelah Oktober, setelah indikator di atas tercapai.

Pada fase akhir ini, semua sektor ekonomi akan dibuka kembali sepenuhnya.

Sementara itu, kegiatan sosial, perjalanan antarnegara dan pariwisata domestik akan diizinkan dengan prosedur operasi standar (SOP) yang ketat.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya mengenai situasi Covid-19 di Malaysia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini