Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan koran Jepang kesulitan iklan terutama koran yang menentang atau anti Olimpiade Tokyo saat ini.
Asahi Shimbun terus bersikeras pada Olimpiade anti-Olimpiade, seperti menerbitkan editorial yang mengatakan, "Saya meminta Perdana Menteri untuk memutuskan untuk membatalkan Olimpiade Tokyo di musim panas."
Ada penilaian dari pihak perusahaan bahwa iklan untuk media yang mengkritik Olimpiade tidak dapat diterima oleh publik. Seorang eksekutif perusahaan surat kabar besar mengeluh.
“Biasanya, perusahaan sponsor akan memasang iklan ucapan selamat setiap hari. Namun, industri surat kabar terpukul keras dengan sedikit entri. Kritik Asahi Shimbun terhadap Olimpiade tidak boleh disukai oleh perusahaan sponsor. Penentangan terhadap surat kabar lain secara langsung mempengaruhi perusahaan surat kabar lain. Iklan adalah partisi dari Dentsu, jadi jika satu perusahaan tidak bisa beriklan, perusahaan lain akan terkena dampaknya pula," papar sumber yang ditulis Nikan Gendai Kamis ini (29/7/2021).
Dikatakan bahwa iklan Olimpiade yang diharapkan tidak masuk dalam kondisi bisnis yang parah, namun perusahaan surat kabar berada dalam kondisi pertempuran memperebutkan Olimpiade.
Eksekutif sebelumnya melanjutkan. "Saya mengerti bahwa penyebaran infeksi telah menyebar bahkan di bawah keadaan darurat, dan beberapa orang khawatir tentang permainan Olimpiade. Namun, setelah acara, orang-orang bersemangat dengan suasana yang meriah. Bagaimana surat kabar melaporkan perolehan medali emas oleh atlet Jepang?"
Namun, Asahi Shimbun dan perusahaan surat kabar besar lainnya semuanya terdaftar sebagai perusahaan sponsor untuk Olimpiade.
Tentu saja, medali emas Jepang akan dipasang di satu sisi di halaman depan.
Di Amerika Serikat, kecil kemungkinan surat kabar akan mensponsori Olimpiade karena netralitas pers, tetapi Itsuro Hamada, mantan karyawan Dentsu dan profesor emeritus di Universitas Edogawa menjelaskan mengapa surat kabar mensponsori Olimpiade.
"Perusahaan surat kabar secara alami mensponsori Olimpiade dengan pertimbangan hadiah. Namun, turnamen ini hanya diinvestasikan sebagai sponsor, dan pendapatan iklan sebagai imbalan dari perusahaan sponsor tidak masuk. Di masa depan pasti itu akan disponsori secara internal. Kritik pun akan muncil nantinya."
Toyota Motor Co., Ltd., sponsor utama Olimpiade Tokyo, telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan memasang iklan selama Olimpiade, dan juga telah menunda kehadiran pimpinannya pada upacara pembukaan para eksekutif termasuk Presiden Akio Toyoda dari perusahaan tersebut tidak hadir.
Perusahaan sponsor lain menahan diri untuk tidak memasang iklan sesuai dengan tanggapan Toyota Motor ini.
"Toyota melihat dari iklan memutuskan bahwa perusahaan sponsor lain akan berbaris berdampingan. Iklan sponsor yang direncanakan oleh perusahaan surat kabar benar-benar dihapuskan, dan Olimpiade bukan lagi kata yang menyenangkan bagi perusahaan surat kabar Jepang saat ini," tambah Hamada.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.