News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

China Vs Amerika

Menolak Jadi Pion Perang Geopolitik AS-China, Negara Kecil Ini Cabut Proyek yang Didanai Beijing

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden China Xi Jinping saat menjabat sebagai Wakil Presiden China, mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden AS Biden, pada 2011 lalu. - Perdana Menteri Samoa memutuskan untuk membatalkan proyek pelabuhan yang didanai China berkaitan dengan persaingan geopolitik Washington dan Beijing.

China adalah kreditur tunggal terbesar di Samoa.

Negara Tirai Bambu menyumbang sekitar 40% atau sekitar $160 juta, dari utang luar negeri Samoa.

Menanggapi hal ini, jubir Kemenlu China, Zhao Lijian, mengatakan bahwa pemerintah Samoa meminta China melakukan studi kelayakan atas proyek ini, setelah pernyataan Mataafa pada Mei lalu.

Dia mengatakan bantuan ini tidak memiliki unsur politik.

Mataafa mengatakan China telah menjadi mitra jangka panjang dan pemerintahnya akan menganggap hubungan ini sama seperti dengan negara lainnya.

"Saya pikir sebagai pemerintahan baru yang datang, kami akan melakukan itu untuk China dan mitra lain yang kami miliki," katanya.

"China hanya menjadi yang terdepan karena sifat pekerjaan yang didanai. Ada banyak infrastruktur, kebanyakan membangun infrastruktur yang tidak dilakukan oleh donor lain," jelasnya.

Mataafa yang dilantik pada 23 Juli ini, merupakan perdana menteri wanita pertama di Samoa.

Presiden China Xi Jinping (di layar) menyampaikan pidato pada perayaan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Lapangan Tiananmen di Beijing, Kamis (1/7). (AFP)

Baca juga: AS Khawatir Soal Ancaman Peningkatan Kekuatan Nuklir China

Baca juga: China Laporkan Lonjakan Kasus Baru Covid-19

Pemilihan Mataafa mengakhiri kebuntuan politik di negara ini sejak sengketa pemilu 9 April lalu.

Malielegaoi telah memerintah negara kepulauan Pasifik itu selama 22 tahun, membuatnya menjadi salah satu pemimpin terlama di dunia.

Mataafa mengatakan pemerintahnya akan fokus pada anggaran nasional karena pandemi Covid-19 telah menghancurkan industri penting dalam negeri.

Pengangkatannya sempat digagalkan oleh undang-undang.

Selain itu, warga tradisional Samoa kurang mendukung keterlibatan wanita dalam dunia politik.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini