Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah terinfeksi di Tokyo belakangan ini semakin meningkat tinggi jumlahnya bahkan sempat 4058 orang pada 31 Juli lalu.
Kalau meningkat terus jumlah terinfeksi, apakah Paralimpiade yang akan dibuka 24 Agustus akan tetap dilakukan?
"Kita akan diskusikan empat pihak dnegan pemda Tokyo juga, Panitia Penyelenggara, IOC dan IPC (International Paralympic Committee), setelah mendapat arahan keputusan dari PM Jepang mengenai infeksi corona yang ada di Tokyo nantinya," papar menteri Olimpiade Paralimpiade Tamayo Marukawa kepada Tribunnews.com siang ini (3/8/2021).
Saat ini Olimpiade belum berakhir akan selesai 8 Agustus mendatang.
"Kita akan terus monitor perkembangan infeksi corona lebih lanjut di mana kini masih terus berlangsung Olimpiade."
Setelah selesai Olimpiade akan dilakukan tinjauan ulang bersama.
"Nanti setelah selesai Olimpiade kita lihat bagaimana keadaan terinfeksi corona saat itu. Tentu akan dibicarakan bersama dengan 4 pihak terkait dan juga melihat keputusan dari PM Jepang saat itu mengenai kelanjutan Paralimpiade yang akan tetap berjalan sesuai rencana semula," tambahnya lagi.
Selama Olimpiade saat ini juga muncul berbagai masalah ke permukaan berbagai masalah seperti upaya suaka dari Atlet Belarusia, atlet Uganda yang kabur, atlet Israel yang merusak tempat tidur dinaikkan bersama 8 orang sehingga tempat tidur kardus itu ringsek, melesak rusak. kasus poster atlit Korea di Desa Olimpiade yang berbau politik, serta atlet Georgia yang asal saja main ke luar Desa Olimpiade tanpa sepengetahuan Panitia sehingga akreditasinya dicabut (kasus pertama) dan kini sudah pulang ke negaranya.
Lalu bagaimana saat Paralimpiade nanti apakah akan diperketat aturan yang ada setelah melihat pengalaman-pengalaman tersebut?
"Kita berjalan berdasarkan PlayBook yang ada dari IOC dan IPC. Kejadian yang ada dari pengalaman masa lalu ini jadi tambahan pengetahuan dan kita akan lakukan pengaturan yang lebih ketat lagi di masa mendatang sehingga masalah-masalah tersebut tidak terulang kembali," paparnya lagi kepada Tribunnews.com.
Tanggal 30 Juli 2021 Menteri Marukawa sempat ditegor keras karena terlambat datang 5 menit saat rapat kabinet pagi hari.
"Hal itu tidak boleh terjadi," papar Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menegor Menteri Marukawa.
Alasan Menteri Marukawa mengapa terlambat hadir di rapat kabinet karena dua pintu tol ditutup untuk penggunaan jalur khusus kendaraan Olimpiade sehingga perjalanan harus memutar ke tempat lain, "Saya dapat tegoran dari Sekab dan akan jadikan pelajaran berharga tak akan terulang lagi di masa depan," paparnya kepada pers (30/7/2021).
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.