News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kehidupan Memilukan Etnis Rohingya yang Termarjinalkan di Negara Sendiri Saat Pandemi Covid-19

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Wanita etnis Rohingnya tertidur lelap usai terdampar di pantai Ujong Blang, Lhokseumawe pada 2020 silam.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, SITTWE - Kehidupan yang dijalani etnis Rohingya di Myanmar merupakan satu contoh nyata kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada abad ini.

Mereka termarjinalkan di negaranya sendiri karena seakan dianggap bukan warga negaranya.

Etnis Rohingya yang tersisa di Myanmar tinggal di gubuk-gubuk padat dan gang-gang sempit berlumpur.

Kehidupan 'miskin' mereka ini hanya dipisahkan dengan kawat berduri yang digunakan sebagai pembatas dari kehidupan mayoritas di kota Sittwe.

Mirisnya, selain diasingkan, pemerintah militer (Junta) Myanmar juga tidak memiliki rencana untuk memberikan vaksinasi terhadap etnis Rohingya yang sebenarnya juga terdampak virus corona atau Covid-19.

Nu Maung, seorang penduduk etnis ini yang tinggal di kamp Thet Kal Pyin mengatakan pihak berwenang sebelumnya telah mengumpulkan nama bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun untuk kemungkinan mendapatkan vaksinasi jika dosis masih tersedia.

Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa vaksinasi itu akan dilakukan.

Baca juga: Kematian Covid-19 Tinggi, Pemimpin Iran Ali Khamenei Instruksikan Impor dan Produksi Vaksin

Ia sendiri telah merasakan gejala Covid-19.

Namun, tidak dapat pergi ke rumah sakit untuk melakukan pengujian semacam rapid test.

"Banyak orang yang sakit, banyak, beberapa bahkan meninggal, kebanyakan itu orang tua," jelas Nu Maung, yang berusia 51 tahun.

Kendati demikian, pemerintah militer Myanmar belum memberikan data terkait jumlah kasus infeksi yang tercatat di kamp-kamp tersebut.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (11/8/2021), para penduduk etnis Rohingya yang tinggal di dua kamp di dekat Sittwe, yakni Phwe Yar Gone dan Thet Kal Pyin, mengatakan pihak berwenang bahkan tidak mengirim siapa pun untuk mempersiapkan lokasi vaksinasi.

Baca juga: Pimpinan DPRD Tangsel Turun Tangan Bantu Program Vaksinasi Covid-19

Sementara itu, Spesialis Hak Asasi Manusia kelompok Fortify Rights, Zaw Win menegaskan bukan hal yang mengejutkan mengetahui bahwa Rohingya tidak menjadi prioritas untuk program vaksinasi di negara itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini