News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Haiti

Gempa Haiti Juga Melukai 1.800 Orang, Haiti Barat Daya Terdampak Paling Parah

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa berkekuatan M 7,2 mengguncang Haiti pada Sabtu (14/8/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, PORT-AU-PRINCE - Warga Haiti bekerja semalaman untuk mengevakuasi warga yang masih terperangkap dalam bangunan yang hancur setelah gempa bumi dahsyat melanda negara Karibia ini pada Sabtu (14/8/2021) waktu setempat.

Setidaknya gempa berkekuatan 7,2 SR ini menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai lebih ribuan orang.

Gempa berkekuatan 7,2 meratakan ratusan rumah di negara miskin itu, mengingatkan kembali gempa besar lainnya 11 tahun yang lalu.

Arab News melaporkan Minggu (15/8/2021) WIB, Haiti barat daya terdampak paling parah, terutama di wilayah dan sekitar Kota Les Cayes.

Para pejabat Haiti pada Sabtu malam mencatat setidaknya 304 orang tewas dan lebih dari 1.800 orang terluka.

Gereja, hotel, rumah sakit dan sekolah rusak parah atau hancur, sementara dinding penjara menganga oleh kerasnya getaran yang mengguncang Haiti pada pukul 08.29 pagi itu.

Baca juga: Gempa M 7,2 Menewaskan 304 Warga, PM Haiti Umumkan Keadaan Darurat

"Kita perlu menunjukkan banyak solidaritas dengan keadaan darurat," kata Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, seorang ahli bedah saraf yang didorong ke garis depan negara yang bermasalah setelah pembunuhan mengejutkan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli lalu.

Beberapa warga Haiti mengatakan mereka akan menghabiskan Sabtu malam tidur di tempat terbuka, trauma oleh kenangan gempa berkekuatan 7,0 SR pada 2010 yang melanda dekat ke ibu kota Port-au-Prince dan menewaskan puluhan ribu orang.

Akses ke daerah-daerah yang paling parah terkena dampak telah diperumit oleh kemunduran hukum dan ketertiban yang telah membuat jalan akses utama di beberapa bagian Haiti dikuasai kelompok tertentu.

Meskipun laporan yang belum dikonfirmasi di media sosial menyarankan mereka akan membiarkan bantuan berlalu.

Menyusul pembunuhan Moise, yang diduga dilakukan oleh sekelompok tentara bayaran Kolombia dan kaki tangan Haiti, Perdana Menteri Ariel Henry mengatakan para pejabat akan bertujuan untuk mengadakan pemilihan presiden baru sesegera mungkin.

Namun, laporan awal pekan ini menunjukkan bahwa pemungutan suara yang awalnya direncanakan pada September tidak akan berlangsung sampai November mendatang.

Bencana alam hari Sabtu kemungkinan akan membuat tugas pemilihan yang cepat lebih sulit lagi.

Gempa Haiti terasa getarannya hingga Jamaika dan Kuba.

Negara-negara di wilayah tersebut dengan cepat menawarkan bantuan ke Haiti.

"Saya sedih dengan gempa dahsyat yang terjadi di Saint-Louis du Sud, Haiti pagi ini. Melalui USAID, kami mendukung upaya untuk menilai kerusakan dan membantu upaya untuk memulihkan dan membangun kembali," kata Presiden AS Joe Biden.(Arab News)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini