"Betul, KBRI masih menjalankan fungsinya," kata Juru bicara Kemenlu Indonesia, Teuku Faizasyah kepada BBC News Indonesia, Senin (16/08) pagi.
Faizasyah menambahkan dengan dinamika politik yang terjadi di sana, sejumlah staf yang bekerja rencananya akan dievakuasi. Tapi tetap mempertahankan staf inti.
"Ini masih kita terus pastikan, setidaknya tadi unsur diplomat, unsur keamanan dan administrasi tidak lebih dari sepuluh," katanya
Sejauh ini KBRI Kabul tetap berpegang pada rencana kontijensi yang menjadi pegangan untuk penanggulangan situasi kritis dan darurat.
"Seperti perkembangan di Kabul ini pun sudah melalui konstultasi (pemerintah pusat) dan yang pokok adalah tugas itu tidak akan disfungsi, namun jumlahnya akan diperkecil sesuai kebutuhan," lanjut Faizasyah.
Jumlah WNI yang berada di Afghanistan dilaporkan sebanyak enam orang. "Ada beberapa yang bekerja untuk misi PBB, sehingga mereka terikat kontrak dan bisa saja mereka ikut apabila pemulangan dilakukan," kata Faizasyah.
Selain itu, Faizasyah juga mengatakan staf dan diplomat Indonesia yang masih bertugas di Kabul sudah mendapat jaminan keselamatan dari pihak Taliban.
"Sudah memperoleh juga. Kalau kita cermati ke belakang di mana Indonesia ikut aktif dalam proses perundingan damai yang dilakukan pemerintah, dengan Afghanistan. Kita ikut hadir paling tidak, dilibatkan sebagai partisipan," katanya.
Sumber: Kompas.TV/Kompas.com/BBC Indonesia