News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Mantan Presiden AS George W. Bush Ungkap Kesedihan Mendalam atas Apa yang Terjadi di Afghanistan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ini diambil pada 7 Oktober 2001 dan dirilis oleh Gedung Putih pada 8 Oktober 2001 menunjukkan Presiden AS George W. Bush berbicara kepada Perdana Menteri Kanada Jean Chretien dari Gedung Putih di Washington, DC, sebelum memberi tahu negara dimulainya serangan militer terhadap pemerintah Taliban di Afghanistan. Presiden AS George W. Bush pada 7 Oktober 2001 meluncurkan perang melawan teror sebagai tanggapan atas serangan 11 September, dengan serangan udara ke Afghanistan setelah pemerintah Taliban melindungi Osama bin Laden dan gerakan Al-Qaeda-nya, yang mendalangi 9 /11. Setelah dua dekade di Afghanistan, perang terpanjang AS telah berakhir dengan runtuhnya pemerintahan di Kabul pada 15 Agustus 2021 dengan Taliban mengambil kendali.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden AS George W Bush mengatakan ia dan mantan Ibu Negara Laura Bush merasakan "kesedihan mendalam" atas peristiwa yang terjadi di Afghanistan, Al Jazeera melaporkan.

"Laura dan saya telah menyaksikan peristiwa tragis yang terjadi di Afghanistan dengan kesedihan yang mendalam."

"Hati kami berat untuk rakyat Afghanistan yang telah sangat menderita dan untuk Amerika dan sekutu NATO yang telah berkorban begitu banyak," kata mantan presiden itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (16/8/2021) malam waktu setempat.

Dilansir Axios, Bush menekankan ia yakin upaya evakuasi akan efektif karena dilakukan oleh pria dan wanita yang luar biasa dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, korps diplomatik, serta komunitas intelijen.

Baca juga: Viral Foto 640 Warga Afghanistan Berdesakan Dalam Pesawat Kargo Militer AS

Foto ini diambil pada 7 Oktober 2001 dan dirilis oleh Gedung Putih pada 8 Oktober 2001 menunjukkan Presiden AS George W. Bush berbicara kepada Perdana Menteri Kanada Jean Chretien dari Gedung Putih di Washington, DC, sebelum memberi tahu negara dimulainya serangan militer terhadap pemerintah Taliban di Afghanistan. (ERIC DRAPER / The White House / AFP)

"Kami berterima kasih dari lubuk hati kami dan akan selalu menghormati kontribusi Anda," tambahnya, dalam sebuah pesan untuk personel Amerika.

George W Bush adalah presiden pertama yang memulai invasi ke Afghanistan.

Pada 2001, Bush memerintahkan pasukan untuk menggulingkan Taliban dan menekan al-Qaeda agar tidak melancarkan serangan teroris lagi ke AS setelah peristiwa 9/11.

Pertengahan Juli lalu, Bush menyebut penarikan pasukan AS dari Afghanistan adalah suatu kesalahan.

Mantan presiden Amerika Serikat George W. Bush mengkritik keputusan penarikan tentara AS dan NATO dari Afghanistan, CBS News melaporkan.

Ia menyebut penarikan itu akan berakibat warga di sana "dibantai" oleh Taliban.

"Wanita dan gadis Afghanistan akan menderita kerugian yang tak terkatakan. Ini adalah kesalahan...," kata Bush kepada media Jerman Deutsche Welle, Rabu (14/7/2021).

"Mereka hanya akan ditinggalkan untuk dibantai oleh orang-orang yang sangat brutal ini, dan itu menghancurkan hati saya."

Baca juga: Bersahabat dengan Istri Barack Obama, George W Bush Mengaku Kaget Lihat Reaksi Publik

Baca juga: Pemimpin Senior Taliban Ungkap Kelompoknya Enggan Terlibat Pertempuran di Dalam Kota Afghanistan

George W. Bush dalam wawancara baru dengan Norah O'Donnell di CBS News (CBS Sunday Morning/PEOPLE)

Seperti yang diketahui, pasukan AS mulai menarik diri dari Afghanistan sejak awal Mei 2021, sekitar 20 tahun setelah mereka tiba di negara yang dilanda perang itu.

Pasukan dijadwalkan ditarik sepenuhnya pada 11 September namun penarikan dilakukan lebih awal karena ibu kota telah jatuh ke tangan Taliban.

Dalam perkembangan terbaru, ribuan warga Afghanistan menyerbu bandara utama Kabul untuk meninggalkan negara yang kini dikuasi Taliban tersebut.

Beberapa bahkan dilaporkan nekat berpegangan pada badan pesawat saat lepas landas hingga akhirnya terjatuh, dilansir ABC.

Sedikitnya tujuh orang tewas dalam kekacauan pada hari Senin (16/8/2021), menurut pejabat AS.

Kerumunan orang yang menyerbu bandara terjadi ketika Taliban menguasai ibu kota setelah terjadi berbagai serangan di seluruh negeri sepanjang minggu.

Baca juga: Taliban Berkuasa, Joe Biden Salahkan Presiden dan Militer Afghanistan yang Enggan Berjuang

Baca juga: SOSOK Ashraf Ghani, Presiden Afghanistan yang Kabur saat Taliban Kuasai Negara, Dinilai Memalukan

Ratusan orang masuk di dalam satu pesawat saat ribuan warga Afghanistan bergegas ke bandara Kabul mencoba melarikan diri dari negara itu. (Defense One / Twitter ABC)

Seorang jenderal tinggi Pentagon bertemu dengan Taliban di Doha untuk mendesak mereka agar tidak menyerang penduduk yang berusaha melarikan diri dari Afghanistan, kata seorang pejabat pertahanan.

Seorang pejabat AS mengatakan pasukannya melepaskan tembakan ke udara untuk mencegah orang-orang yang mencoba memaksa masuk ke pesawat militer.

Pesawat itu membawa diplomat dan staf kedutaan keluar dari Kabul.

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan puluhan orang berlarian di samping pesawat angkut militer AS saat meluncur di sepanjang landasan pacu sebelum lepas landas.

Beberapa yang lainnya terlihat menempel di sisi pesawat.

Video muncul menunjukkan setidaknya dua orang jatuh dari pesawat itu setelah pesawat lepas landas.

Jatuhnya korban dari pesawat belum diverifikasi.

"objek" jatuh dari pesawat militer AS setelah lepas landas dari bandara Kabul (Asvaka News/ Facebook GMA News)

Pasukan AS kemudian membersihkan landasan pacu untuk memungkinkan penerbangan dilanjutkan.

Saksi mata mengatakan ratusan orang terjebak di antara pasukan Amerika yang berusaha mendorong mereka keluar dari bandara dan pasukan Taliban yang berusaha menahan mereka.

Militer AS mengatakan akan meningkatkan penerbangan menggunakan pesawat yang mampu mengangkut hingga 300 orang sekaligus, untuk memaksimalkan kapasitas evakuasi hingga 5.000 orang per hari.

Berbicara beberapa jam setelah kekacauan di bandara, Presiden AS Joe Biden mengatakan warga Afghanistan yang berpegangan pada pesawat militer AS adalah pemandangan yang "menyayat hati".

Ia mengatakan dia tetap pada keputusannya untuk menarik pasukan keluar, dan tidak akan mengulangi "kesalahan masa lalu" dengan berperang dalam konflik yang tidak lagi menjadi kepentingan AS.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar Konflik di Afghanistan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini