TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) telah membatalkan pengiriman dolar dalam jumlah besar menuju Afghanistan seusai pejuang Taliban bersiap menguasai ibu kota Kabul.
Kebijakan itu sebagai bagian dari perebutan berkelanjutan untuk menjaga ratusan juta dolar dari tangan kelompok teroris.
AS juga memblokir akses Taliban ke rekening pemerintah yang dikelola oleh Federal Reserve dan bank AS lainnya.
Juga bekerja untuk mencegah akses kelompok itu ke cadangan senilai hampir setengah miliar dolar di Dana Moneter Internasional.
Tindakan tersebut merupakan sisa terakhir dari pengaruh diplomatik yang diharapkan Washington.
Baca juga: Putuskan CLBK dengan Chelsea, Lukaku Punya Tantangan Pecahkan Kutukan Nomor Sembilan
Dimana akan membantu mencegah krisis politik dan kemanusiaan yang semakin dalam .
“Setiap aset bank sentral yang dimiliki pemerintah Afghanistan di Amerika Serikat tidak akan tersedia untuk Taliban,” kata pejabat pemerintahan AS, seperti dilansir The Wall Street Journal, Kamis (19/8/2021).
Ketika Taliban mengambil alih beberapa wilayah provinsi di seluruh negeri dan menuju Kabul minggu lalu.
Departemen Keuangan AS langsung membuat keputusan darurat.
Meminta Federal Reserve Bank of New York untuk menghentikan pengiriman palet uang tunai yang disegel.
AS dan pemerintah sekutu lainnya tidak mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan yang sah.
Tetapi, kontrolnya atas organ-organ utama negara, termasuk bank sentral dan kantor-kantor lain yang menampung kas pemerintah, menjadikannya memiliki kekuatan de facto. (Serambinews.com/Nur Pakar)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul AS Hentikan Pengiriman Dolar ke Afghanistan, Mencegah Taliban Pegang Uang Tunai