News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Jepang Mulai Evakuasi Warganya di Afghanistan, Kerahkan Pesawat Milik Pasukan Bela Diri

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengirim transportasi pesawat SDF (pasukan beladiri Jepang) untuk mengevakuasi staf warga Jepang dari organisasi internasional dan staf Afghanistan yang bekerja di kedutaan Jepang pada pertemuan eksekutif SDF, Senin (23/8/2021).

"Adalah tanggung jawab yang sangat penting untuk memastikan keselamatan penduduk lokal Jepang dan staf lokal kedutaan yang merupakan teman penting. Sangat penting bagi Pasukan Bela Diri untuk mengevakuasi orang-orang ini, dan mengungsi sesegera mungkin. Saya ingin Anda memenuhi misi sehingga Anda dapat melakukannya," ungkap Menteri Pertahanan Nobuo Kishi.

Perintah transportasi dikeluarkan berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Pasukan Bela Diri, dan dijadwalkan untuk menerbangkan pesawat angkut C2 ke lokasi pada tanggal 23 Agustus malam dan dua pesawat angkut C130 ke lokasi pada tanggal 24 Agustus 2021.

Baca juga: Kata Pemimpin Taliban soal Kepanikan Warga Afghanistan di Bandara, Heran dan Sebut Tak Berdasar

"Situasi lokal berubah dengan cepat. Bekerja sama dengan negara-negara terkait seperti Amerika Serikat, kami akan tiba sesegera mungkin dan bekerja sama untuk mewujudkan evakuasi yang aman bagi staf Jepang dan lokal agar dipercepat," kata Menteri Nobou Kishi kepada wartawan.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini