Dilansir AP News, ISIS-K bermula dari pejuang Taliban Pakistan yang bersembunyi di perbatasan Afghanistan karena terusir oleh operasi militer.
Ekstremis lain yang memiliki pemahaman sama dengan orang-orang ini turut bergabung.
Beberapa diantaranya yakni pejuang Taliban Afghanistan yang tidak puas dengan kelompok mereka sendiri karena dianggap berpikiran moderat dan ingin damai.
Saat Taliban memulai pembicaraan damai dengan AS, pejuang Taliban yang tidak senang berpindah ke ISIS-K karena dianggap lebih ekstremis.
Perkembangan situasi ini membuat kelompok ISIS-K semakin besar dan memiliki banyak anggota.
Sebagian besar orang-orang dalam kelompok militan ini menyayangkan Taliban yang bernegosiasi dengan AS.
Kelompok ini juga menarik kader yang signifikan dari Gerakan Islam Uzbekistan dan anggota Partai Islam Turkistan yang terdiri dari orang-orang Uighur dari timur laut China.
Banyak yang tertarik dengan ideologi kekerasan dan ekstrem ISIS, termasuk janji-janji kekhalifahan untuk menyatukan dunia Islam, dimana tujuan ini tidak pernah didukung Taliban.
Seberapa bahaya ISIS-K?
Di saat Taliban mengurangi kekerasan di Afghanistan, kelompok ISIS di Afghanistan dan Pakistan ini mengikuti gerakan IS (Islamic State) untuk melakukan jihad melawan non-Muslim.
Pusat Studi Internasional dan Strategis menghitung belasan serangan yang dilakukan pejuang ISIS-K terhadap warga sipil di Afghanistan dan Pakistan.
Beberapa diantaranya serangan kepada minoritas Syiah, serta ratusan bentrokan dengan pasukan koalisi pimpinan Afghanistan, Pakistan, dan AS sejak Januari 2017.
Pemerintah AS meyakini ISIS-K merupakan ancaman kronis bagi AS dan kepentingan militer sekutu di Asia Selatan dan Tengah.
Apa hubungan ISIS-K dengan Taliban?