TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat melancarkan serangan balasan menggunakan pesawat tak berawak yang dikabarkan berhasil membunuh seorang perencana kelompok teroris Islamic State (IS).
Serangan ini terjadi dua hari setelah ISIS-K, afiliasi kelompok ISIL (ISIS) di Afghanistan, mengklaim melakukan bom bunuh diri di luar Bandara Internasional Kabul.
Sebanyak 13 tentara Amerika tewas, insiden ini disebut hari paling berdarah bagi militer AS di Afghanistan selama satu dekade.
"Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target. Kami tahu tidak ada korban sipil," kata militer AS dalam sebuah pernyataan, mengacu pada serangan pesawat tak berawak, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Hubungan ISIS-K, Dalang di Balik Bom Kabul, dengan Taliban, Keduanya adalah Musuh Regional
Baca juga: Identitas dan Foto Pelaku Bom di Kabul Dirilis ISIS, Kenakan Rompi Bom Bunuh Diri Hitam
Komando Pusat AS mengatakan serangan itu terjadi di Provinsi Nangarhar, sebelah timur Kabul dan berbatasan dengan Pakistan.
Tidak disebutkan apakah target itu terkait dengan bom bunuh diri di bandara.
Ledakan Terdengar dari Jalalabad
Seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, pesawat tak berawak itu mengenai perencana militan ISIS.
Dia mengatakan, drone yang lepas landas dari Timur Tengah itu dilaporkan mengenai sasaran saat dia berada di dalam mobil dengan rekanan lain
Keduanya diyakini tewas dalam serangan tersebut, jelas pejabat ini.
Seorang penduduk di Kota Jalalabad, Provinsi Nangarhar mengaku mendengar beberapa ledakan saat tengah malam pada Jumat (27/8/2021).
"Hari ini kami memeriksa dan mendengar bahwa itu adalah serangan udara yang menghantam sebuah rumah warga sipil," kata Sayed Ekram kepada Reuters.
Namun dia menyebut tidak memiliki informasi terkait korban dari serangan udara itu.
Baca juga: AS Bersiap Hadapi Serangan Baru ISIS-K di Kabul, Biden: Kami akan Memburumu dan Membuatmu Membayar
Baca juga: Siapa ISIS-K? Militan yang Ledakkan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Apa Hubungannya dengan Taliban?
Tidak jelas juga apakah ledakan itu disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak milik AS.
Sementara itu, komandan senior Taliban mengatakan beberapa anggota ISIS-K telah ditangkap sehubungan dengan serangan di Kabul.
"Mereka sedang diinterogasi oleh tim intelijen kami," kata komandan itu.
Diketahui sebelumnya, Presiden AS Joe Biden memerintahkan Pentagon untuk merencanakan penyerangan terhadap ISIS-K.
Jumlah warga Afghanistan yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di bandara meningkat menjadi 79 orang.
Lalu lebih dari 120 orang mengalami luka-luka.
Beberapa media juga melaporkan korban tewas hingga 170 orang.
Siapa itu ISIS-K?
ISIS-K merupakan afiliasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) atau juga disebut ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant) yang aktif di Asia Tengah dan Asia Selatan.
Cabang kelompok teroris ini muncul beberapa bulan setelah militan IS (Islamic State) melakukan serangan di Suriah dan Irak.
Baca juga: Biden Bersumpah Memburu Pengebom di Luar Bandara Kabul, ISIS-Khorasan Klaim Bertanggung Jawab
Baca juga: Penjemputan WNI dari Afghanistan Dilakukan di Tengah Kondisi Bandara Kabul Mencekam
Kelompok militan ini menyertakan nama Khorasan sebagai identitas asalnya.
Kelompok ini juga dikenal sebagai ISK, ISIS-K, atau Daesh-Khorasan.
Beberapa anggota ISIS-K adalah militan Taliban yang membelot lantaran menilai kelompoknya kurang ekstremis.
Berita terkait Konflik di Afghanistan
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)