TRIBUNNEWS.COM - Kasus kontaminasi zat asing pada vaksin Covid-19 Moderna di Jepang, terus meluas.
Sebelumnya 1 juta dosis vaksin Moderna ditangguhkan setelah zat asing yang dipastikan adalah serpihan sumbat karet masuk ke dalam botol vaksin tersebut.
Adapun baru-baru ini, Jepang kembali menangguhkan vaksin Moderna yang juga terkontaminasi zat asing.
Total lebih dari 2,6 juta vaksin Moderna ditangguhkan ketika Jepang memerangi gelombang terburuk Covid-19 yang dipicu varian Delta yang menular.
Laporan terbaru kontaminasi vaksin datang dari prefektur Gunma dekat Tokyo dan prefektur selatan Okinawa.
Baca juga: Vaksin Moderna Tercemar di Jepang Dipastikan Serpihan Karet dari Sumbat Penutup Botol
Zat hitam kecil ditemukan di botol vaksin Moderna di Gunma, kata seorang pejabat dari prefektur sebagaimana dilansir CNA.
Sementara di Okinawa, zat hitam terlihat di jarum suntik dan botol, dan bahan merah muda ditemukan di jarum suntik yang berbeda.
Penangguhan baru menyusul laporan pemerintah pada Sabtu (28/8/2021) bahwa dua orang tewas setelah menerima suntikan vaksin Moderna yang termasuk di antara vaksin yang kemudian ditangguhkan.
Pemerintah telah mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan atau kemanjuran yang telah diidentifikasi dan penangguhan itu adalah tindakan pencegahan.
Sementara penyebab kematian tersebut sedang diselidiki.
Baca juga: Pertunjukan Live Band di Aichi Jepang Diduga Langgar Prokes, Subsidi 30 Juta Yen Terancam Dibatalkan
Lebih lanjut, menurut Takahiro Kinoshita, kontaminasi zat asing tidak mungkin langsung menyebabkan kematian mendadak.
"Menurut pendapat saya, kontaminasi zat asing tidak mungkin langsung menyebabkan kematian mendadak," kata dokter dan wakil ketua Cov-Navi itu.
Takahiro Kinoshita menambahkan, jika zat yang terkontaminasi cukup berbahaya, mungkin orang-orang akan menderita beberapa gejala setelah vaksinasi.
Penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk mengevaluasi dari dosis tertentu yang diduga menjadi penyebab tewasnya dua orang tersebut.