News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Royal Family

Dokumen Rahasia Ungkap Protokol Jika Ratu Elizabeth Meninggal, Medsos Hitam dan Peti 3 Hari Dibuka

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratu Elizabeth II duduk selama upacara pemakaman Pangeran Philip dari Inggris, Duke of Edinburgh di dalam Kapel St George di Kastil Windsor di Windsor, barat London, pada 17 April 2021. Philip, yang menikah dengan Ratu Elizabeth II selama 73 tahun, meninggal pada 9 April di usia 99 hanya beberapa minggu setelah dirawat selama sebulan di rumah sakit untuk perawatan penyakit jantung dan infeksi.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah dokumen rahasia mengungkapkan protokol yang akan dilakukan pemerintah Inggris saat Ratu Elizabeth II meninggal dunia.

Dilansir The Guardian, kepergian Ratu Inggris ini akan menjadi operasi keamanan besar-besaran bagi pemerintah Britania Raya. 

Beberapa di antaranya yakni mengelola media sosial milik Kerajaan Inggris hingga adanya larangan retweet.

Rencana dengan nama sandi 'Operation London Bridge' yang pertama kali diungkapkan dalam laporan Guardian Long Read pada 2017 ini, diunggah kembali oleh Politicio secara rinci.

Media ini melaporkan secara detail bagaimana pengaturan pemakaman dan kekhawatiran pemerintah tentang sumber daya Inggris terkait upacara besar itu.

Baca juga: Tak Segera Akhiri Kekerasan, Inggris Jatuhkan Sanksi Baru kepada Junta Myanmar, Bekukan Aset Taipan

Baca juga: Sosok Elizabeth Holmes, Wanita Muda Terkaya di Dunia yang Dituduh Penipu, Terancam 20 Tahun Penjara

Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh melambai kepada para tamu dari mobil mereka saat menghadiri Patron's Lunch di Mall, sebuah acara untuk menandai ulang tahun ke-90 resminya di London pada 12 Juni 2016. (BRUCE ADAMS / POOL / AFP)

Selain itu, protokol juga memuat pengaturan bagi media sosial Kerajaan Inggris serta pemerintah.

Menurut dokumen, situs resmi keluarga Kerajaan Inggris akan memuat laman warna hitam dengan pernyataan singkat tentang kematian Ratu Elizabeth II.

Sementara itu, situs pemerintahan, gov.uk, dan semua media sosial pemerintah akan menampilkan postingan berwarna hitam.

Konten-konten yang tidak esensial tak akan diunggah.

Bahkan retweet akan dilarang, kecuali jika sudah disetujui oleh Kepala Komunikasi Pemerintah.

Dokumen yang penuh kerahasiaan ini juga menunjukkan rencana pemindahan peti mati Ratu dari Istana Buckingham ke Istana Westminster.

Peti tersebut akan diletakkan di atas kotak yang disebut catafalque dan akan dibuka untuk umum dalam 23 jam selama 3 hari.

Bahkan dikatakan akan ada tiket dengan slot waktu khusus untuk pelayat VIP.

Menurut Politicio, prosesi ini terjadi di H+6 hingga H+9 setelah kematian Ratu. 

Pemakaman kenegaraan akan diadakan 10 hari setelah kematiannya dan digembar-gemborkan sebagai "Hari Berkabung Nasional", namun tidak untuk bank.

Ratu Elizabeth II berkuda (Instagram/theroyalfamily, harpersbazaar)

Jika jatuh pada hari kerja, maka akan diserahkan kepada kebijaksanaan atasan untuk memberikan hari libur kepada staf mereka, dan tidak akan ada hari libur pengganti jika jatuh pada akhir pekan.

Dokumen tersebut menambahkan detail pada laporan sebelumnya, yang mengungkapkan bahwa Perdana Menteri akan diberitahu oleh seorang stafnya bahwa "London Bridge is down".

Di waktu yang sama, kematian Ratu akan diumumkan melalui siaran di media PA.

Rencana Operation London Bridge dan Operation Spring Tide, yang menetapkan bagaimana Charles akan naik takhta, juga merinci potensi kemarahan publik jika Downing Street tidak segera menurunkan bendera setengah tiang dalam waktu 10 menit setelah pengumuman.

Dokumen-dokumen ini juga menunjukkan kehawatiran Kementerian Luar Negeri tentang bagaimana mengatur masuknya sejumlah besar turis.

Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan kekhawatiran menangani potensi peringatan teror dan potensi kepadatan ibu kota jadi hal yang dipikirkan Departemen Perhubungan saat Ratu sudah tiada.

Secara internal, hari saat Ratu dinyatakan meninggal akan disebut sebagai 'Hari-H'.

Lalu hari-hari berikutnya menjelang pemakaman disebut sebagai 'H+1', 'H+2' dan seterusnya.

Ratu Elizabeth II selama upacara untuk menandai seratus tahun Angkatan Udara Australia di CWGC Air Forces Memorial, Runnymede di Surrey pada 31 Maret 2021. (Steve REIGATE / POOL / AFP)

Baca juga: Muncul Rumor, Ratu Elizabeth Pesan 80 Jersey Ronaldo Lengkap dengan Tanda Tangannya. Benarkah?

Baca juga: Australia Datangkan Stok Vaksin Pfizer dari Inggris Akibat Ganasnya Varian Delta

Kementerian Pertahanan akan mengatur penghormatan senjata dilakukan di semua stasiun penghormatan.

Mengheningkan cipta selama dua menit secara nasional juga akan diumumkan.

Ratu Elizabeth II diketahui masih dalam kondisi sehat di usianya yang ke-95 tahun.

Elizabeth akan digantikan putra sulungnya, Pangeran Charles sebagai Raja Britania Raya jika telah meninggal.

Diketahui pada 9 April 2021 lalu, suami Ratu Elizabeth, yakni Pangeran Philip meninggal dunia di usia 99 tahun.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini