TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan pada hari Senin waktu setempat bahwa perang di Afghanistan telah berakhir dan pengumuman tentang komposisi pemerintahan baru akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan.
"Tadi malam dan pagi ini, (provinsi) Panjshir benar-benar terkendali, dengan demikian perang di Afghanistan telah berakhir. Tidak ada lagi alasan untuk perang, sudah waktunya untuk membangun kembali negara kita," kata Mujahid dalam konferensi pers.
Ia pun meyakinkan bahwa tidak ada warga sipil yang terluka dalam bentrokan yang berlangsung di provinsi itu.
Perlu diketahui, Panjshir merupakan satu-satunya provinsi di Afghanistan yang masih melakukan perlawanan terhadap Taliban dan dianggap sebagai benteng perlawanan terakhir negara itu terhadap kelompok militan ini.
Dengan kondisi seperti ini, kata Mujahid, susunan kabinet pemerintahan baru pun akan segera diumumkan.
"Pemerintahan baru akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan," tegas Mujahid.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (6/9/2021), ia bahkan menegaskan bahwa beberapa negara, termasuk Turki, China dan Rusia, telah diundang untuk menghadiri sebuah upacara, di mana pengumuman komposisi pemerintahan baru Afghanistan akan disampaikan.
Baca juga: Proses Evakuasi WNI dari Afghanistan Rumit, Taliban Kawal dari KBRI Hingga Bandara Kabul
"Undangan telah dikirim ke beberapa negara untuk menghadiri upacara deklarasi pemerintahan baru," papar Mujahid.
Menariknya, Taliban juga bermaksud mengajak anggota militer Afghanistan yang selama 20 tahun terakhir ini telah dilatih oleh Amerika Serikat (AS) untuk bergabung dengan Departemen Keamanan di pemerintahan besutan kelompok militan itu.
"Pasukan Afghanistan, yang telah dilatih selama 20 tahun terakhir, akan diundang untuk bertugas di Departemen Keamanan," papar Mujahid.
Sebelumnya pada hari Senin, Mujahid menyampaikan bahwa Panjshir, yang menjadi provinsi terakhir yang 'belum ditaklukkan' dari 34 provinsi Afghanistan, kini telah sepenuhnya berada di bawah kendali Taliban.
Namun pasukan perlawanan lokal, yang dipimpin oleh Kepala Front Perlawanan Nasional Afghanista (NRFA) Ahmad Massoud, membantah klaim ini.
Perlu diketahui, pernyataan Mujahid merupakan pernyataan kedua yang dibuat oleh Taliban tentang berakhirnya perang di Afghanistan.
Kali pertama mereka melakukannya yakni pada 16 Agustus lalu, sehari setelah pengambilalihan ibu kota Afghanistan, Kabul.