News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Taliban Larang Siswi SMP Sekolah, Berjanji Sekolah akan Dibuka, tapi Hanya untuk Anak Laki-laki

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa menghadiri kelas yang dipisahkan oleh tirai yang memisahkan pria dan wanita di sebuah universitas swasta di Kabul pada 7 September 2021, untuk mengikuti keputusan Taliban.

Namun, dalam pernyataan terbarunya, Taliban tidak menyebutkan soal anak perempuan dan wanita sama sekali.

Baca juga: Berita Foto : Taliban Kendalikan Penjara Yang Dulu Tahan Anggotanya

Baca juga: Kepala BNPT: Kelompok Garis Keras di Indonesia Mulai Alihkan Dukungan dari ISIS ke Taliban

Pada Jumat (17/9/2021), Taliban tampaknya telah menutup kementerian untuk urusan perempuan dan menggantinya dengan departemen yang dikenal karena menegakkan doktrin agama yang ketat.

Beberapa unggahan di Twitter menunjukkan pekerja wanita dari kementerian itu melakukan protes di luar gedung, mengatakan mereka telah kehilangan pekerjaan.

Disisi lain, anggota tim nasional sepak bola wanita Afghanistan melarikan diri melintasi perbatasan menuju Pakistan.

Menurut Menteri Informasi Pakistan, Fawad Chaudry, para anggota timnas Afghanistan memasuki wilayahnya melalui perbatasan barat laut Torkham.

Mereka membawa dokumen perjalanan yang sah.

Aturan untuk Pelajar Wanita di Afghanistan

Siswa bercadar memegang bendera Taliban saat mereka mendengarkan pembicara wanita sebelum rapat umum pro-Taliban di Universitas Pendidikan Shaheed Rabbani di Kabul pada 11 September 2021. (Aamir QURESHI / AFP)

Sebelumnya, Taliban mengumumkan aturan baru soal pelajar wanita Afghanistan yang diizinkan menempuh pendidikan.

Dalam konferensi pers, Minggu (12/9/2021), Menteri Pendidikan Tinggi, Abdul Baqi Haqqani, mengatakan wanita di Afghanistan bisa melanjutkan studi ke universitas, termasuk tingkat pascasarjana.

Namun, ruang kelas akan dipisahkan berdasarkan gender dan pakaian Islami.

Aturan ini, kata Haqqani, diwajibkan.

Baca juga: Taliban Sita Uang Tunai Rp176 Miliar dan Emas Milik Mantan Pejabat Afghanistan

Baca juga: Diplomat Afghanistan Terdampar di Luar Negeri setelah Taliban Kembali Berkuasa

"Kami tidak akan mengizinkan anak laki-laki dan perempuan belajar bersama," tegasnya, dikutip dari AP News.

"Kami tidak akan mengizinkan kelas bersama," imbuhnya.

Dunia saat ini tengah mengamati secara cermat untuk melihat sejauh mana perubahan Taliban sejak pertama kali mereka berkuasa pada akhir 1990-an.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini