TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan obat antibodi Regeneron.
WHO menambahkan koktail obat antibodi Regeneron kombinasi casirivimab dan imdevimab ke daftar obat untuk pasien Covid-19.
Sebagai informasi, regeneron adalah perusahaan bioteknologi Amerika Serikat yang menciptakan obat-obatan.
Regeneron akan bekerja sama dengan produsen obat Swiss, Roche untuk memproduksi pengobatan antibodi.
Berkaitan dengan hal ini, WHO mendesak produsen untuk menurunkan harga dan medistribusikannya secara adil.
Mengutip Aljazeera, studi klinis menunjukkan kombinasi obat tersebut efektif untuk pasien yang tidak sakit parah namun berisiko tinggi dirawat karena terinfeksi Covid-19.
Baca juga: FDA Izinkan Booster Pfizer untuk Lansia dan Warga AS yang Berisiko Terpapar Covid-19
Baca juga: Indonesia Kembali Terima 871.650 Dosis Vaksin Pfizer dari AS, Cek Perkembangan Vaksinasi Covid-19
Dalam sebuah pernyataan, WHO juga mengatakan obat tersebut dapat mengatasi penyakit parah dan seseorang yang tidak memiliki antibodi.
Ini adalah obat pertama melawan Covid-19 yang direkomendasikan WHO untuk pasien berisiko agar bisa mengurangi kemungkinan penyakit bertambah parah.
Sebelumnya, terapi antibodi ini telah digunakan untuk merawat mantan Presiden Donald Trump ketika dia dirawat di rumah sakit karena Covid-19.
Eropa sedang meninjau terapi tersebut, sementara Inggris telah menyetujuinya.
WHO memperingatkan agar tidak memperburuk ketidakadilan kesehatan dan ketersediaan terapi yang terbatas.
Pasien yang tidak parah namun ada kemungkinan untuk dirawat harus dibawa ke rumah sakit.
Sementara, pasien yang parah atau kritis dengan status seronegatif harus segera diobati.
Kedua kelompok pasien tersebut adalah pasien yang paling diuntungkan dari penggunaan terapi ini.
Badan kesehatan mendesak Regeneron, untuk menurunkan harga obat dan mengupayakan distribusi yang adil di seluruh dunia.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Terapi Secretome dengan Stem Cell Pada Covid-19 Beserta Manfaatnya
Baca juga: Rekomendasi Pilihan Bahan Makanan Terbaik yang Bisa Dibeli selama Masa Pandemi Covid-19
Selain itu, Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) juga mendesak Regeneron untuk menyediakan casirivimab dan imdevimab dengan harga yang wajar, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
“Sangat tidak adil jika orang yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak bisa mendapatkan perawatan baru Covid-19 untuk mengurangi risiko kematian, hanya karena monopoli perusahaan farmasi dan menginginkan untung yang tinggi,” ucap Dr Elin Hoffmann Dahl, Infectious Disease Penasihat, Kampanye Akses MSF.
Sementara itu, WHO mengatakan UNITAID, sebuah badan kesehatan internasional, sedang bernegosiasi dengan Roche agar bisa mendapat harga yang lebih rendah dan distribusi yang adil di seluruh bagian dunia.
Hal ini juga sedang didiskusikan dengan perusahaan untuk donasi dan distribusi obat melalui UNICEF.
Distribusi dilakukan dengan mengikuti kriteria alokasi yang ditetapkan oleh WHO.
(Tribunnews.com/Yurika)