Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, HO CHI MINH - Menjadi rumah bagi sekitar 9 juta warga Vietnam, Ho Chi Minh telah menanggung beban terberat dari krisis virus corona (Covid-19) di negara itu.
Kota itu menyumbang 80 persen dari lebih dari 18.500 kematian akibat Covid-19 dan setengah dari 756.000 kasus positifnya.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (27/9/2021), pihak berwenang di kota terbesar Vietnam tersebut mendesak pemerintah untuk mengakui hasil rapid test positif Covid-19 untuk menyajikan gambaran yang lebih jelas tentang wabahnya.
Ini merupakan sebuah langkah yang tentunya dapat meningkatkan total kasus kota itu hingga mencapai sebesar 40 persen.
Seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya di Kementerian Kesehatan Ho Chi Minh, mengatakan bahwa 150.000 orang saat ini sedang menjalani masa perawatan.
Baca juga: Vietnam Setujui Penggunaan Vaksin Abdala Buatan Kuba untuk Lawan Covid-19
Namun mereka belum melakukan tes swab, karena alat tes yang tidak mencukupi.
Perlu diketahui, kota Ho Chi Minh saat ini tengah melonggarkan pembatasan Covid-19 dan memungkinkan dimulainya kembali beberapa aktivitas bisnis pada Jumat mendatang.
Langkah ini dilakukan untuk mencoba menghidupkan kembali geliat ekonomi setelah periode pembatasan yang berlangsung lama.
Langkah ini merupakan bagian dari pergeseran kebijakan yang sebelumnya dilakukan secara agresif oleh negara itu sebelum April lalu, untuk menargetkan kasus nol Covid-19.
Saat itu, Vietnam dilanda gelombang infeksi yang signifikan, dipicu munculnya varian Delta yang diketahui lebih mudah dan sangat cepat menular.