“Dan ketika kita melihat hal itu, kita khawatir akan ada orang-orang yang tidak dapat diterima untuk rawat inap dan menjalani perawatan yang tepat jika mengalami kecelakaan lalu lintas atau terkena serangan jantung," ujarnya menambahkan.
“Itulah sebabnya mengapa kami bekerja sangat keras di daerah-daerah yang memiliki tingkat penyakit COVID-19 cukup tinggi,” agar orang-orang bersedia divaksinasi," paparnya.
Ia menggarisbawahi bahwa orang-orang yang belum divaksinasi memiliki kemungkinan sepuluh kali lebih besar untuk dirawat di rumah sakit dibanding yang sudah divaksiasi.
“Rumah sakit kini dipadati orang-orang yang belum divaksinasi.”
Selain itu Walensky mengatakan orang-orang yang belum divaksinasi sebelas kali lebih mungkin meninggal dibanding yang sudah divaksinasi.
Tiga bulan lalu Amerika hampir dapat mengendalikan virus corona, tetapi penyebaran luas varian Delta telah menimbulkan lonjakan kasus baru, di mana dalam beberapa bulan terakhir ini jumlah kasus baru mencapai 120.000–160.000 per hari dan sekitar 2.000 kematian per hari.
Meskipun lebih dari 183 juta warga Amerika telah divaksinasi lengkap masih ada 70 juta warga yang belum divaksinasi dengan berbagai macam alasan.
Sebagian mengatakan mereka skeptis dengan keamanan suntikan itu, dan yang lainnya mengatakan mereka merasa tidak akan jatuh sakit.
Menurut John Hopkins University, Amerika saat ini memiliki 43 juta kasus virus corona, sementara jumlah korban meninggal mencapai 700.000 orang.
Jumlah kasus dan jumlah kematian di AS merupakan yang tertinggi di dunia.
Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun
Presiden Joko Widodo mengatakan situasi pandemi virus corona di Indonesia terus menunjukkan perbaikan.
Menurut Jokowi, kini rumah sakit tak lagi disesaki pasien Covid-19.
Pusat isolasi pasien di berbagai kota pun mulai melonggar.