Selama masa kekuasaan pertama Taliban pada 1996-2001, kelompok Islam garis keras ini melarang gaya rambut flamboyan dan memaksa pria menumbuhkan jenggot.
Namun, penampilan jenggot yang dicukur bersih perlahan menjadi populer di Afghanistan.
Sehingga banyak pria pergi ke salon untuk mendapat model rambut yang modis.
Sejumlah tukang cukur, yang tidak disebutkan namanya untuk melindungi keselamatan, mengaku aturan baru dari Taliban membuat mereka sulit mencari nafkah.
"Selama bertahun-tahun salon saya menjadi tempat bagi kaum muda untuk bercukur sesuai keinginan mereka dan tampil trendi," kata salah satu dari mereka.
"Tidak ada gunanya melanjutkan bisnis ini."
"Salon fashion dan tukang cukur menjadi bisnis terlarang," kata yang lain.
"Ini adalah pekerjaan saya selama 15 tahun dan saya rasa saya tidak bisa melanjutkannya," ujar penata rambut ini.
Baca juga: Akun Facebooknya Diretas, Presiden Afghanistan Terguling Ashraf Ghani Bantah Dukung Taliban
Baca juga: Taliban Gantung Mayat di Alun-alun Kota Afghanistan, Ini Penyebabnya
Tukang cukur lain di Herat mengaku sudah berhenti memberi layanan cukur jenggot meskipun belum menerima perintah resmi.
"Pelanggan tidak mencukur jenggot (karena) mereka tidak ingin menjadi sasaran pejuang Taliban di jalanan. Mereka ingin berbaur dan terlihat seperti (Taliban)," ujarnya.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu, Taliban dilaporkan melakukan hukuman keras terhadap kriminal.
Pada Sabtu lalu, BBC melaporkan anggota Taliban menembak mati empat orang yang diduga penculik.
Tubuh keempat orang ini juga digantung di jalanan Kota Herat.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)