“Kami tahu ini adalah 18 bulan yang luar biasa sulit bagi warga Australia yang berada di luar negeri yang mencoba pulang dan bagi warga Australia dengan keluarga dan teman di luar negeri,” lanjutnya.
Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia, sebelumnya hanya menyetujui 4 vaksin covid-19, Pfizer (Comirnaty), AstraZeneca (Vaxzevria), Moderna (Spikevax) dan Vaksin COVID-19 Janssen.
Namun, TGA juga telah meninjau vaksin lain yang digunakan secara luas di seluruh dunia.
Hari ini, TGA telah menerbitkan penilaian awal data tentang perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin Coronavac (Sinovac) dan Covishield (AstraZeneca/Serum Institute of India).
TGA telah menyarankan bahwa vaksin ini harus dianggap sebagai 'vaksin yang diakui' untuk tujuan menentukan pelancong internasional yang masuk sebagai telah divaksinasi dengan tepat.
“Mendeklarasikan vaksin COVID-19 tertentu sebagai 'vaksin yang diakui' terpisah dari keputusan peraturan tentang apakah vaksin tersebut disetujui digunakan untuk vaksinasi di Australia, yang belum dibuat oleh TGA,” tulisnya.
Pemerintah Australia menyatakan pengakuan dari dua vaksin tambahan ini merupakan tonggak utama menuju lebih banyak warga Australia yang divaksinasi di luar negeri untuk pulang lebih cepat.
TGA akan melanjutkan penilaiannya terhadap vaksin lain untuk tujuan menentukan 'vaksin yang diakui' berdasarkan data yang tersedia dan data yang disediakan.
Dalam beberapa minggu mendatang, Menteri Kesehatan Australia akan mempertimbangkan pembaruan pada penetapan Darurat Undang-Undang Biosekuriti.
Hal ini untuk memfasilitasi beberapa perubahan peraturan bagi wisatawan Australia yang telah divaksinasi penuh dan akan melanjutkan Rencana Nasional untuk membuat Australia kembali normal dan membuka kembali negaranya dengan aman.