News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Keamanan ala Taliban Buat Angka Kejahatan di Afghanistan Turun, Pencuri Diarak hingga Digantung

Penulis: Rica Agustina
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Taliban berkendara di penjara Pul-e-Charkhi di Kabul pada 16 September 2021. AFP/BULENT KILIC

TRIBUNNEWS.COM - Situasi aman telah kembali ke Kabul, Afghanistan sejak Taliban menyerbu pada 15 Agustus 2021, APNews melaporkan.

Beberpa jalan antar kota kembali dibuka dan bahkan diberi lampu hijau untuk perjalanan beberapa organisasi bantuan internasional.

Hal itu berbanding terbalik dengan situasi Afghanistan saat berada di bawah pemerintah yang digulingkan, yang didukung Amerika Serikat (AS) selama 20 terkahir.

Saat itu, banyak gerombolan pencuri yang telah mengusir sebagian orang, dan banyak jalan-jalan minim penerangan.

Suap, penggelapan, korupsi juga kerap terjadi di instansi pemerintahan seperti kantor polisi.

Baca juga: Walau Ditakuti, Hukum Versi Taliban Dinilai Bebas Korup Tak Seperti Pemerintah yang Didukung AS

Baca juga: Taliban makin kuat di Afghanistan sejak bersepakat dengan AS, Pentagon mengakui

Berkurangnya tindak kejahatan tersebut dikarenakan orang-orang takut dengan cara keras Taliban dalam menegakkan keamanan.

Selama terakhir kali Taliban berkuasa di akhir 1990-an, mereka menawarkan sistem trade-off.

Mereka membawa stabilitas yang sangat dicari orang Afghanistan dan menghilangkan korupsi, tetapi mereka juga memaksakan interpretasi keras mereka terhadap hukum Islam.

Hukuman itu seperti potong tangan, eksekusi pembunuh dengan satu peluru di kepala dan semua dilakukan di depan umum.

Polisi agama memukuli laki-laki karena mencukur jenggot mereka atau karena tidak salat.

Lebih lanjut, Taliban mengatakan mereka akan menerapkan hukuman mereka seperti sebelumnya.

Adapun dalam seminggu terakhir, Taliban menangkap 85 tersangka penjahat, beberapa dituduh melakukan kejahatan kecil, lainnya melakukan pembunuhan, penculikan, dan perampokan, kata Noor Ahmad Rabbani dari departemen anti-kejahatan Taliban.

Beberapa hukuman pun telah muncul kembali.

Mayat empat pria digantung di crane di pusat kota Herat, setelah dibunuh oleh Taliban karena diduga mencoba melakukan penculikan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini