News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Presiden Brasil Akui Bosan Ditanya Soal Kematian Covid-19: di Negara Mana Orang Tidak Mati?

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Brasil Jair Bolsonaro berbicara selama sanksi undang-undang yang mengizinkan negara bagian, kota, dan sektor swasta untuk membeli vaksin melawan COVID-19, di Istana Planalto di Brasilia, pada 10 Maret 2021. Hingga saat ini, dengan lebih dari 260.000 kematian virus corona, hanya Pemerintah federal yang diberi wewenang untuk membeli vaksin.

Diketahui konfederasi sepak bola Brasil mewajibkan penonton atau semua orang di dalam stadion untuk sudah divaksin dan melakukan tes Covid-19.

Bolsonaro sejak April lalu juga berada di bawah penyelidikan terkait kebijakan pandeminya.

Komite senat Brasil diperkirakan akan merilis laporan penyelidikan ini dalam beberapa minggu mendatang.

Hal ini menambah tekanan pada Presiden menjelang pemilihan umum tahun depan.

Di sisi lain, lawan Bolsonaro yakni mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva unggul dalam jajak pendapat.

Namun da Silva belum secara resmi mengumumkan pencalonan dirinya.

Pada Jumat, organisasi nirlaba Brasil Rio de Paz menggantung 600 syal putih di Pantai Copacabana di Rio de Janeiro untuk menghormati korban meninggal selama pandemi.

Jair Bolsonaro (Aljazeera)

Baca juga: Indonesia Peringkat Ke-54 Pengendalian Covid-19 Dunia Versi Indeks Nikkei

Baca juga: Menkes Brasil Positif Covid-19, Presiden Bolsonaro Jalani Karantina Sepulangnya dari Sidang Umum PBB

"Presiden melarang protokol kesehatan, menentang penggunaan masker, mengutuk jarak sosial, menentang vaksinasi massal, karena itu kami memiliki angka yang pahit ini," kata presiden kelompok itu, Antonio Costa.

"Ini adalah ribuan keluarga yang berduka," katanya, mengacu pada syal yang menghiasi pantai.

Dengan total 21,5 juta kasus Covid-19 terhitung sejak awal pandemi, Brasil ada di urutan ke-3 dunia.

Sementara itu angka kematiannya ada di posisi ke-2 terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat.

Adapun total pasien yang sembuh di negara ini adalah 20,6 juta jiwa.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini