TRIBUNNEWS.COM - 20 tahun lalu, Belanda menjadi negara pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Namun bagi anggota keluarga kerajaan, aturannya berbeda.
Aturan menyatakan anggota kerajaan yang ingin menikahi pasangan sesama jenisnya, harus merelakan takhta mereka.
Tetapi kini, aturan itu berubah.
Dilansir The Washington Post, Selasa (12/10/2021), Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyebut putri Belanda, Catharina-Amalia Beatrix Carmen Victoria (17), bisa menikahi seseorang dari jenis kelamin apa pun tanpa takut melepaskan mahkota.
Di Belanda, pernikahan kerajaan harus disetujui parlemen.
Baca: Indonesia Terima 450 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca Donasi Kerajaan Belanda
Tetapi Rutte, yang merupakan pendukung lama hak-hak LGBTQ baik di dalam negeri maupun di Eropa, mengatakan waktu telah berubah sejak masalah ini terakhir kali diangkat pada tahun 2000.
"Kabinet ... tidak melihat bahwa pewaris takhta atau Raja harus turun takhta jika dia ingin menikahi pasangan berjenis kelamin sama," tulis Rutte dalam sebuah surat kepada parlemen Selasa.
Rutte mengatakan ketentuan itu berlaku untuk semua ahli waris takhta, bukan hanya Putri Amalia yang belum berkomentar di depan umum.
Partainya sendiri telah meminta Rutte untuk mengklarifikasi sikap pemerintah setelah muncul pertanyaan tentang suksesi kerajaan dan pernikahan sesama jenis dalam sebuah buku yang diterbitkan pada musim panas.
Sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadi sang putri, yang berada di urutan berikutnya untuk takhta.
Baca: Mengenal Wilhelmina, Ratu Belanda yang jadi Miliarder Wanita Pertama di Dunia
Baca: Keluarga Kerajaan Belanda Unggah Video Khusus untuk Tim Medis yang Lawan Virus Corona di Garis Depan
Sebelumnya, beberapa bangsawan Belanda meninggalkan tempat mereka di garis suksesi untuk menikahi seseorang yang tidak disetujui parlemen.
"Logistik suksesi masih sangat rumit," kata Rutte.
"Mari kita menyeberangi jembatan itu jika kita sampai di sana," katanya kepada Dutch TV, BBC melaporkan.
Selama bertahun-tahun, di tempat lain, ahli waris kerajaan telah menyembunyikan orientasi seksual mereka.
Beberapa kabar bocor sementara yang lain membawa rahasia mereka hingga meninggal.
Duchess Spanyol Luisa Isabel Alvarez de Toledo menikahi seorang wanita yang lebih muda di ranjang kematiannya pada tahun 2008.
Ia mencantumkan pasangan barunya itu di surat wasiat dan memotong anak-anaknya dari pernikahan sebelumnya dalam warisannya.
Di India, ketika Pangeran Manvendra Singh Gohil keluar pada tahun 2006, beberapa orang membakar patung di kampung halamannya, Rajpipla.
Ibunya mencoba untuk tidak mengakuinya.
Gohil pun pernah menerima ancaman pembunuhan, New York Times melaporkan.
Sementara itu, sepupu ketiga Ratu Elizabeth II menjadi anggota LGBT pertama dari keluarga kerajaan Inggris ketika ia keluar pada 2016.
Pada tahun 2018, Lord Ivar Mountbatten (58), menikahi pasangannya dalam pernikahan sesama jenis pertama di monarki.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)