TRIBUNNEWS.COM - Rusia menguji coba vaksin Covid-19 Sputnik V dalam bentuk semprotan hidung.
Diketahui, saat ini, Rusia tengah berjuang mengendalikan peningkatan jumlah infeksi dan kematian warganya akibat Covid-19.
Rusia dengan cepat mengembangkan dan meluncurkan vaksin Sputniknya ketika pandemi virus Covid-19 melanda.
Sayangnya penerimaan masyarakat terhadap vaksin lambat.
Baca juga: Cakupan Vaksinasi Telah Capai 160 Juta Suntikkan, Menkes: Indonesia Masuk 5 Besar Dunia
Baca juga: Moderna Menolak Bocorkan Resep Vaksin Covid-19 Produksinya
Banyak orang Rusia tidak percaya terhadap pihak berwenang dan ketakutan akan produk medis baru.
Dikutip dari CNA, menurut dokumen yang diterbitkan pada daftar obat-obatan negara, semprotan hidung akan diterapkan dalam dua dosis di klinik di St Petersburg.
Namun tidak dijelaskan rincian waktu untuk tes klinis tersebut.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia perlu mempercepat kampanye vaksinasi terhadap Covid-19 pada Selasa (12/10/2021).
Pada hari Selasa, Rusia mencatat angka kematian tertinggi sejak awal pandemi.
Pada bulan Juni, pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa vaksin semprot hidung yang cocok untuk anak-anak berusia 8 hingga 12 tahun telah diuji dan rencananya akan meluncurkan produk baru pada bulan September.
Rekor Jumlah Kematian
Masih dikutip dari CNA, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia perlu mempercepat kampanye vaksinasi melawan Covid-19 karena negara itu mencatat angka kematian satu hari tertinggi sejak awal pandemi.
Putin mendesak anggota parlemen untuk secara aktif mendukung upaya agar lebih banyak penduduk divaksinasi.
"Vaksinasi melindungi orang dari infeksi, dari gejala serius," kata Putin kepada anggota parlemen.
"Kita perlu meningkatkan kecepatannya."
Baca juga: Usul Suntik yang Ragu Vaksin Covid-19 Saat Sedang Tidur, Presiden Duterte: Mari Masuk Rumah Mereka
Baca juga: Mandat Vaksin Biden Disalahkan, Bikin Kacau Perjalanan Darat, Laut dan Udara AS
Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 dikarenakan masih sedikit jumlah orang yang sudah divaksin.
Sebelumnya, Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengatakan bahwa sekitar sepertiga dari populasi telah diinokulasi.
Pada Selasa (12/10/2021) Rusia melaporkan 973 kematian akibat Covid-19.
Itu merupakan jumlah tertinggi sejak awal pandemi, diikuti dengan 28.190 infeksi baru.
Pejabat pemerintah menyuarakan keprihatinan atas kecepatan dan intensitas kasus baru.
(Tribunnews.com/Yurika)