News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria di Norwegia Serang Warga dengan Busur dan Anak Panah, 5 Orang Tewas dan 2 Terluka

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak di lokasi penyelidikan di Kongsberg, Norwegia setelah seorang pria bersenjata anak panah dan busur membunuh sedikitnya lima orang sebelum ditangkap polisi pada 13 Oktober 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Lima orang tewas dalam aksi penyerangan yang dilakukan seorang pria Denmark menggunakan busur dan anak panah di Kota Kongsberg, Norwegia.

Tersangka yang berusia 30 tahunan itu telah ditangkap dan didakwa atas lima pembunuhan dan dua korban terluka.

Dilansir The Guardian, Kepala Polisi Kongsberg, Oeyvind Aas, mengatakan dalam konferensi pers pada Rabu (13/10/2021) bahwa tersangka sudah diamankan. 

Berdasarkan keterangan polisi, pelaku melakukan aksinya seorang diri.

Aas mengatakan, sempat terjadi konfrontasi antara petugas dan penyerang.

Baca juga: Seorang Pria Bersenjata Panah Melakukan Serangan Sporadis di Norwegia, Lima Orang Tewas

Baca juga: VIRAL Video Polisi Banting Mahasiswa saat Demo, Begini Kronologi Kejadian hingga Kondisi Korban

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak di lokasi penyelidikan di Kongsberg, Norwegia setelah seorang pria bersenjata anak panah dan busur membunuh sedikitnya lima orang sebelum ditangkap polisi pada 13 Oktober 2021. (AFP)

Dua orang kini dalam perawatan intensif, salah satunya merupakan petugas polisi yang sedang tidak bertugas saat kejadian.

Aas enggan mengomentari laporan bahwa seorang petugas polisi ditembak dari belakang.

Dia mengatakan, serangan itu terjadi di area yang luas di dalam kota dan ada beberapa TKP.

Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, menilai insiden itu "mengerikan".

"Saya mengerti bahwa banyak orang takut, tetapi penting untuk menekankan bahwa polisi sekarang memegang kendali," katanya dalam konferensi pers.

Perdana menteri yang baru ditunjuk, Jonas Gahr Støre, yang diperkirakan akan menjabat mulai Kamis, menyebut serangan itu sebagai "tindakan kejam dan brutal".

Motif penyerangan belum jelas, tetapi polisi akan mempertimbangkan dugaan terorisme.

"Satu orang telah melakukan tindakan ini sendirian," katanya.

"Wajar untuk mempertimbangkan apakah itu tindakan terorisme. Tetapi pria itu belum ditanyai dan terlalu dini untuk sampai pada kesimpulan apa pun," imbuhnya.

Kronologi Kejadian

Media lokal Norwegia, NRK, mengatakan insiden berdarah ini bermula dari laporan yang masuk ke polisi di Kongsberg sekitar pukul 18.15 waktu setempat.

Dikatakan bahwa seorang pria sedang berjalan di sekitar pusat kota sambil menembakkan busur dan anak panah.

Seorang wanita yang menyaksikan serangan itu mengatakan kepada TV2, dia melihat seorang wanita berlindung.

Dia juga melihat ada seorang pria yang berdiri dengan panah di bahu dan busur di tangannya.

"Setelah itu, saya melihat orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Salah satunya adalah seorang wanita yang memegang tangan seorang anak," katanya.

Sejumlah petugas kepolisian, helikopter, anjing pelacak, dan pasukan bersenjata langsung melakukan pengamanan di lokasi penyerangan.

Kepala Polisi Aas mengatakan, tersangka ditangkap sekitar 20 menit setelah terlibat konfrontasi dengan petugas.

Sebanyak delapan ambulans dan tiga ambulans udara dikirim ke TKP dan beberapa rumah sakit disiagakan untuk menerima korban.

Anak panah. (baltimore.cbslocal.com)

Baca juga: Pria Diduga ODGJ Serang Warga di Bandung Barat, 1 Tewas dan 2 Terluka, Pelaku Ditembak Polisi

Baca juga: PM Jepang Berjanji Akan Berjuang Dunia Tanpa Senjata Nuklir

Penembakan itu diduga dimulai di atau dekat sebuah toko Coop di pusat kota di mana ada beberapa korban, media Norwegia melaporkan.

Pasca-serangan ini, Direktorat Polisi Nasional Norwegia memerintahkan semua petugas kepolisian untuk membawa senjata api.

Polisi Norwegia biasanya tidak membawa senjata dalam tugas sehari-hari, tapi memiliki akses ke persenjataan dan senapan jika dibutuhkan.

"Ini adalah tindakan pencegahan ekstra. Polisi sejauh ini belum ada indikasi adanya perubahan tingkat ancaman nasional," kata direktorat polisi dalam pernyataan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini