News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hampir 200 Orang Tewas Akibat Banjir Tanah Longsor di India dan Nepal

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjir di dekat Rampur di negara bagian Uttar Pradesh India pada 20 Oktober 2021, jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di India dan Nepal melewati angka 100.

TRIBUNNEWS.COM - Hampir 200 orang tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor di India dan Nepal.

Pemerintah mengatakan pada Kamis (21/10/2021), banyak keluarga yang tertimbun reruntuhan rumah mereka.

Dua gadis muda hanyut saat hujan lebat kembali mengguyur.

Mengutip CNA, para ahli mengatakan bahwa mereka adalah korban dari cuaca yang semakin tidak terduga dan ekstrem yang melanda Asia Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Cuaca ekstrem disebabkan oleh perubahan iklim dan diperburuk oleh deforestasi, pembendungan dan pembangunan yang berlebihan.

Baca juga: Gelombang Pembunuhan Hantui Buruh India di Kashmir

Baca juga: Kemensos Berencana Dirikan Lumbung Sosial di 8 Titik Rawan Longsor di Bangli

Nepal mencatat kenaikan korban paling tajam, sebanyak 88 orang telah tewas.

Di antara korban tewas, ada satu keluarga dengan enam orang, termasuk tiga anak yang rumahnya lenyap akibat longsoran tanah dan puing-puing secara tiba-tiba.

"Semua Komite Penanggulangan Bencana Distrik telah bekerja secara aktif untuk melakukan penyelamatan dan bantuan."

"Di bawah komite tersebut, Polisi Nepal, Polisi Angkatan Bersenjata, Tentara Nepal dan badan-badan lainnya telah dikerahkan," kata pejabat darurat Dijan Bhattarai.

Di negara bagian Uttarakhand, India utara Himalaya, 55 orang dipastikan meninggal pada Kamis.

Lima di antaranya berasal dari satu keluarga yang rumahnya terkubur oleh tanah longsor.

Banjir setelah sungai Kosi meluap menyusul hujan lebat di dekat Rampur di negara bagian Uttar Pradesh India pada 20 Oktober 2021. (AFP)

Banyak jembatan dan jalan rusak.

Beberapa kota kehilangan akses jalan dan listrik.

Tentara dikerahkan untuk memperbaiki akses dan menjangkau ribuan orang yang terdampar.

Sekretaris Bencana Negara S Murugeshan mengatakan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat lebih lanjut.

Sejumlah orang dilaporkan masih hilang termasuk 20 wisatawan yang pergi trekking di gletser.

Lima orang tewas di negara bagian Bengal Barat, India timur, termasuk dua gadis berusia delapan dan 10 tahun dari keluarga yang sama hanyut saat hujan lebat mengguyur perbukitan Darjeeling dan distrik lainnya.

Kendaraan terbalik yang terjebak dalam lumpur dan puing-puing di lokasi tanah longsor akibat hujan lebat di Kokkayar di negara bagian Kerala India pada 17 Oktober 2021.

"Lumpur, batu, dan air yang berjatuhan di perbukitan Darjeeling merusak hampir 400 rumah dan beberapa ribu orang dievakuasi dari sungai yang meluap di kaki bukit," kata menteri penanggulangan bencana Javed Amhed Khan.

"Beberapa ratus turis terdampar di resor bukit Darjeeling ... Tanah longsor memblokir jalan raya dan jalan di wilayah tersebut," katanya.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras dan Angin Kencang, 230 Rumah Terendam Banjir di Kota Malang

Baca juga: 500 KK di Kota Bengkulu Mengungsi Sementara akibat Banjir

Kantor Met mengeluarkan peringatan bahaya untuk negara bagian.

Mereka memperingatkan bahwa hujan yang sangat deras akan berlanjut di Darjeeling, Kalimpong dan Alipurdur pada hari Kamis.

Di Kerala di India selatan, di mana 42 orang tewas sejak pekan lalu, departemen cuaca telah mengeluarkan peringatan hujan lebat di setidaknya tiga distrik di negara bagian itu setelah jeda dalam beberapa hari terakhir.

Banjir di negara bagian yang berbatasan dengan Laut Arab telah menghidupkan kembali kenangan tahun 2018, ketika hampir 500 orang tewas dalam banjir terburuk di sana dalam satu abad.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini