TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia akan memberikan perhatian khusus kepada Negara Pasifik Selatan saat memegang Presidensi G20 tahun 2022 mendatang.
Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat menjadi pembicara dalam webinar Pacific Exposition 2021, Jumat (22/10/2021).
Retno mengatakan Indonesia berencana mengundang perwakilan dari negara Pasifik Selatan sebagai salah satu undangan Presidensi G20 Indonesia.
“Presiden Indonesia akan mengusung tema besar yaitu recover together recover stronger,” kata Menlu Retno.
Menlu memastikan dengan tema ini perhatian Indonesia tidak hanya diberikan kepada negara-negara anggota G20 saja.
Baca juga: Visi Indonesia Presidensi G20 Bawa Manfaat Konkret dan Strategis bagi Negara Berkembang
Akan tetapi Indonesia juga ingin membawakan kepentingan negara berkembang dan juga isu inklusivitas.
Hal ini menjadi upaya Indonesia untuk meningkatkan kerjasama dengan negara di Pasifik.
“Yang ingin saya sampaikan ini adalah frame besarnya bagaimana kita melihat Pasifik, bagaimana upaya kita untuk bermitra dengan pasifik, dari yang khusus Pasifik sampai Indo-Pasifik, sampai kemudian membawa isu ini di G20,” ujarnya.
Pacific Exposition yang kedua akan diselenggarakan pada 27-30 October 2021.
Berbeda dengan eksposisi yang pertama karena situasi masih di tengah pandemi, Pacific Exposition yang kedua ini akan dilakukan secara full virtual.
Menurutnya berangkat dari pandemi dan dampak yang dirasakan oleh semua pihak, termasuk negara-negara Pasifik maka Indonesia perlu melakukan adaptasi fokus kerja sama ini.
“Saya mengajak masyarakat, para pelaku usaha Indonesia untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan yang akan diselenggarakan pada Pasific Exposition yang kedua. So it's time for the Pacific,” ujarnya.