Beberapa juga menunjukkan bahwa pemantau kota digital diretas, menampilkan pesan seperti "Khamenei, di mana bensin kita?" ditujukan kepada pemimpin tertinggi negara.
Baca juga: Amerika Serikat Siap Bernegosiasi dengan Teheran, Ini Respons Pihak Iran
Baca juga: Situs Badan Siber dan Sandi Negara Pun Jadi Korban Peretasan, Pelaku Mengaku Dari Brasil
Pejabat lokal membantah monitor diretas. Al Jazeera tidak dapat secara independen mengkonfirmasi kebenaran video tersebut.
Situs berita semi-resmi ISNA menerbitkan sebuah berita yang mengatakan bahwa sistem distribusi bensin dan pemantau kota digital telah diretas.
Namun ISNA belakangan mengatakan situs webnya menjadi sasaran serangan siber dan para peretas menerbitkan berita tersebut.
Televisi pemerintah mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya di Dewan Keamanan Nasional negara itu yang mengakui serangan siber, beberapa jam setelah menayangkan gambar antrean panjang mobil yang menunggu untuk diisi di Teheran.
Wartawan Associated Press juga melihat barisan mobil di pompa bensin Teheran, dengan pompa dimatikan dan stasiun ditutup.
Baca juga: Polri Sebut Pelaku Peretasan Jual Script Back Door Website Setkab
“Saya sudah menunggu beberapa jam sampai SPBU dibuka kembali sehingga saya bisa mengisi,” kata seorang pengendara sepeda motor yang hanya menyebut namanya sebagai Farzin. “Tidak ada bahan bakar ke mana pun saya pergi,” katanya, seperti dilansir dari Washington Post. (Tribunnews.com/Aljazeera/WashingtonPost/Hasanah Samhudi)