TRIBUNNEWS.COM - Senjata api revolver Colt kaliber empat-lima yang digunakan untuk properti syuting Alec Baldwin dalam film Rust ternyata tidak diperiksa secara teliti.
Rincian baru mengenai kasus penembakan ini dibeberkan Sheriff County Santa Fe Adan Mendoza dan Jaksa Wilayah Mary Carmack-Altwies dalam konferensi pers pada Rabu (27/10/2021).
Mendoza mengatakan kepada pers bahwa kru kurang teliti dengan penggunaan senjata api serta keselamatan di lokasi syuting.
Hannah Gutierrez, kru yang bertanggung jawab atas senjata di lokasi syuting, mengatakan kepada penyelidik bahwa dia telah memeriksa senjata tetapi tidak menemukan "peluru panas" sebelum penembakan.
Sementara itu asisten sutradara bernama Dave Halls mengaku kepada penyelidik bahwa dia tidak mengecek secara rinci kondisi pistol Baldwin saat itu.
Baca juga: Polisi Sebut Pistol Alec Baldwin Tembakkan Peluru Tajam
Baca juga: Asisten Sutradara yang Berikan Pistol ke Alec Baldwin Ternyata Sempat Dipecat karena Kasus Serupa
Sebelumnya dilaporkan Halls mengatakan "cold gun" yang menandakan pistol itu aman, saat menyerahkannya kepada Baldwin.
Meski belum ada tuntutan pidana yang diajukan, Mendoza dan Carmack-Altwies mengatakan tidak mengesampingkan kemungkinan itu.
"Semua opsi ada di atas meja. Tidak ada yang dikesampingkan pada saat ini," kata Carmack-Altwies tentang kemungkinan tuduhan, dikutip Tribunnews dari CNA.
Lebih lanjut, Gutierrez dalam pernyataan tertulis mengatakan, senjata api diamankan di dalam brankas yang disimpan di truk putih selama istirahat dan tidak ada amunisi hidup yang pernah disimpan di lokasi syuting.
Bahkan, jelas Gutierrez, hanya beberapa orang yang memiliki akses ke brankas tersebut serta mengetahui kunci untuk membukanya.
Truk yang dimaksud telah digeledah tim penyelidik setelah persetujuan hakim.
Pihak berwenang telah mengumpulkan 600 bukti termasuk tiga senjata api, 500 butir amunisi beberapa diyakini peluru tajam, dan beberapa potong pakaian serta aksesoris selama penyelidikan ini.
Beberapa bukti sedang dikirim ke laboratorium FBI untuk dianalisis, jelas Mendoza.
Mendoza mengatakan, pihak berwenang juga telah mengamankan senjata api yang digunakan dalam penembakan dan menemukan peluru bersarang di bahu sutradara Joel Souza.
Diketahui Souza yang mengalami luka akibat tembakan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Mendoza mengatakan pistol yang digunakan Baldwin adalah revolver Pietta Long Colt buatan Italia.
Alec Baldwin (63) merupakan co-produser sekaligus aktor dalam film terbarunya, Rust yang berlatarkan Kansas di tahun 1880an.
Film ini diproduksi di Bonanza Creek Ranch, dekat Santa Fe, New Mexico.
Sebelum penembakan, para kameramen dilaporkan keluar dari lokasi syuting untuk memprotes kondisi kerja.
Menurut dokumen pengadilan, Baldwin saat itu mengarahkan revolver ke kamera untuk berlatih adegan yang kemudian mengakibatkan penembakan mematikan.
Asisten Sutradara Dipecat karena Kasus Serupa
Penembakan tanpa sengaja yang dilakukan Baldwin menewaskan sinematografer Halyna Hutchins pada Kamis (22/10/2021) di tengah lokasi syuting film Rust.
Belakangan ini terungkap, asisten sutradara yang menyerahkan pistol berisi peluru hidup kepada aktor Alec Baldwin berujung tewasnya seorang kru, ternyata sempat tersandung kasus serupa.
Seorang produser film Freedom's Path mengatakan kepada The Associated Press, asisten sutradara bernama Dave Halls itu dipecat dari tim produksinya pada 2019.
Halls dikeluarkan setelah seorang kru mengalami cedera ringan karena tembakan senjata.
Produser yang bicara dengan syarat anonim itu menuliskan, Halls ditendang dari tim, bahkan proses syuting tidak dilanjutkan sampai pria itu pergi.
Baca juga: Kepala Divisi Senjata di Lokasi Set Film Alec Baldwin Disebut Amatiran dan Masih Hijau
Baca juga: Akankah Alec Baldwin Didakwa Setelah Tembak Kru Film? Ini Kata Pakar Hukum
Sebelumnya, anggota kru lainnya yang sempat bekerja dengan Halls mengaku dia pernah mengeluhkan keprofesionalan asisten sutradara itu pada 2019 lalu.
Maggie Goll, pembuat properti dan ahli petasan berlisensi, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia mengajukan keluhan internal dengan produser eksekutif seri Into the Dark Hulu atas perilaku Halls.
Goll mengatakan dalam sebuah wawancara telepon, Halls mengabaikan protokol keamanan senjata dan petasan.
Halls juga dikatakan mencoba melanjutkan syuting setelah pyrotechnics atau ahli petasan untuk kebutuhan film jatuh sakit.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)