TRIBUNNEWS.COM - Kantor Federal Kesehatan Masyarakat (FOPH) Swiss pada minggu ini mengumumkan bahwa sebuah sub-varian dari varian Delta yang disebut sebaga Delta Plus telah terdeteksi di Swiss untuk kali pertama pada September 2021.
Terdeteksi untuk pertama kalinya di India selama musim semi, varian AY4.2 atau Delta Plus ini diperkirakan 10 persen lebih menular dibandingkan Delta.
Dikutip dari laman Lenews, Jumat (29/10/2021), FOPH mengatakan pemerintah saat ini tidak menyiapkan tanggapan khusus terhadap munculnya sub-varian Delta.
Perlu diketahui, selisih antara Delta dan Delta Plus lebih kecil dari perbedaan antara varian Delta dan Alpha.
Karena Delta dianggap 50 persen lebih menular dibandingkan Alpha yang kali pertama ditemukan di Inggris.
Baca juga: Setelah Muncul di India dan Inggris, Varian Baru Delta Plus AY.4.2 Juga Ditemukan di Rusia
Di Inggris, yang menjadi tempat kali pertama terdeteksinya Delta Plus pada April 2021, saat ini kasusnya mencapai sekitar 6 persen.
Kendati demikian, para ahli mengatakan sub varian baru ini tidak mungkin lolos dari vaksin yang digunakan saat ini.
Selain itu, kata mereka, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa varian ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.