Vaksin Rusia
Menurut Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), lebih dari seratus negara kini telah menyetujui masuknya wisatawan atau menerima vaksinasi menggunan Sputnik V.
Namun, Amerika Serikat (AS) dan banyak anggota Uni Eropa (UE) tidak termasuk di antara 100 negara itu.
Bulan lalu, sebuah sumber informasi mengatakan bahwa regulator UE tidak mungkin membuat keputusan menyetujui Sputnik V hingga setidaknya kuartal pertama 2022.
WHO pun turut mempelajari vaksin yang dikembangkan Rusia itu.
Baca juga: Saat FDA Setujui Booster Mix and Match, Rusia Klaim Sputnik V Jadi Pelopor Metode Ini
Bersamaan dengan Sputnik V, yang merupakan vaksin vektor virus adenovirus yang dikembangkan Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya yang berbasis di Moskwa, Rusia telah mengembangkan dan menyetujui penggunaan dua vaksin anti-Covid lainnya.
Termasuk EpiVacCorona, kandidat vaksin berbasis peptida yang dibuat oleh Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi VECTOR di luar Novosibirsk, serta CoviVac.
Perlu diketahui, Gamaleya Center saat ini sedang mengerjakan dan menguji Sputnik M, vaksin hidung (nasal spray) yang dirancang untuk digunakan pada anak-anak dan remaja.
Seperti di negara lainnya, proposal untuk memvaksinasi anak-anak pun masih diperdebatkan oleh pejabat kesehatan tiap negara, mengingat kekebalan alami kelompok anak yang kuat terhadap virus tersebut.