TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Pada Jumat (5/11/2021) hari ini, pemerintah Jepang mengumumkan bahwa mereka akan membuka kembali perbatasan untuk pebisnis dan pelajar mulai hari Senin.
Mengutip Nikkei Asia, negara itu akan mencabut larangan masuk bagi pebisnis, pelajar, dan trainee teknis.
Bagi pebisnis yang sudah divaksinasi lengkap, masa wajib isolasi mandiri akan dipangkas menjadi minimal tiga hari.
Sebanyak 370.000 orang sudah menunggu untuk masuk ke negara itu.
Mereka sudah diberikan visa masuk akan tetapi dilarang masuk ke negara itu.
Dari total itu, 150.000 adalah pelajar dan 110.000 adalah trainee teknis.
Baca juga: Ajudan Joe Biden yang Ikut Pertemuan COP26 di Skotlandia Positif Terinfeksi Covid-19
Setelah pembatasan dicabut, orang-orang ini akan diizinkan masuk secara bertahap.
Pemerintah mengharapkan jumlah pebisnis yang bepergian ke Jepang meningkat sebagai akibat dari langkah-langkah baru.
Langkah-langkah pelonggaran tergantung pada organisasi penerima yang mengambil langkah-langkah untuk memastikan para pengunjung mengikuti protokol pencegahan infeksi, termasuk bisnis dan universitas.
Mereka diminta untuk menyerahkan rencana implementasi kepada regulator terkait, seperti kementerian industri, pendidikan atau pertanian.
Toshihiro Nagahama, kepala ekonom di Dai-ichi Life Research Institute, memperkirakan bahwa pelonggaran akan meningkatkan produk domestik bruto sekitar 830 miliar yen per tahun, didorong oleh lebih banyak orang yang memasuki Jepang dan belanja.