Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Belong Inc. sebuah perusahaan Jepang yang mengkhususkan diri pada penjualan ponsel bekas memiliki pasar yang cukup besar dan potensi untung besar di masa depan.
Belong Inc. perusahaan yang sahamnya 100 persen dimiliki Itochu Corporation (termasuk kepemilikan secara tidak langsung) berdiri pada Februari 2019.
"Perusahaan ini berjalan dengan baik. Sejak 2019 didirikan selama satu tahun, penjualan di tahun 2020 meningkat sekitar 400 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Permintaan pasar ponsel bekas di Jepang sangat potensial," papar CEO Belong Inc. Daisuke Inoue saat berbincang dengan Tribunnews.com, Senin (8/11/2021).
Daisuke Inoue terdapat saingan perusahaan lain yang menjual ponsel, tetapi dia melihat lebih kepada saling melengkapi satu sama lain karena memiliki pasar dan kelompok konsumen berbeda.
Sehingga pasar konsumen perusahaan tetap bisa berkembang dengan lebih baik lagi.
Inoue yang mengaku sudah bolak-balik berkunjung ke Indonesia, sebelumnya ditugaskan dalam pengembangan usaha oleh Itochu Corporation, untuk urusan finansial bisnis memperkuat kantor pusatnya perjalanan ke Indonesia sebelum mendirikan Belong Inc tersebut.
"Indonesia maju dengan pesat, pasar yang bagus, menarik untuk diperhatikan lebih lanjut."
Namun untuk penjualan ponsel bekas, Inoue berharap pemerintah Indonesia bisa membuka aturannya memungkinkan impor ponsel bekas ke Indonesia.
Harga ponsel bekas di Jepang sangat baik dan banyak diincar warga yang berdomisili di Jepang.
Baca juga: Jepang Akan Monitor Ketat Pergolakan Harga Minyak Dunia
Belong Inc. melihat potensi itu dengan baik dan menyesuaikan diri dengan pasar penjualan ponsel bekas dan membagi kondisi tiap ponsel dalam tiga level, A, B dan C (kualitas paling bawah).
"Tentu saja semua kualitas ada penjelasan lengkap dan kita hanya menjual ponsel bekas yang masih bagus," tambahnya.
Bagaimana dengan baterei?
"Kita beli dari orang yang menjualnya, dipoles dengan bagus, lalu dijual kembali dengan baterai yang sama, tidak ada penggantian apa pun. Tentu kami menjelaskan kekuatan baterai lama secara terperinci, semua hal dijelaskan detil sehingga tak ada kesalahpahaman bagi pembelinya."
Demikian pula untuk Apple ID, Jepang umumnya menggunakan iPhone (Apple), hanya akan diterima kalau pemiliknya sudah Logout Apple ID tersebut.
"Kita tidak mau membeli ponsel bekas kalau begitu saja, tidak dilakukan log out Apple ID nya. Antisipasi kepada ponsel curian juga dengan berbagai pengamanannya," tambahnya.
Dengan demikian barang bekas yang dijual adalah sah dan milik orang yang jelas, dibuat bagus, lalu dijual kembali dengan penjelasan lengkap.
Termasuk menampilkan foto 360 derajat dari berbagai sisi ponsel tersebut, semua calon pembeli dapat melihat barang yang dijual lewat internet.
Baca juga: Anggota DPRD Jepang Ketangkap Basah Gunakan Narkoba Ditahan Kepolisian
"Semua lewat internet. Pembelian dapat garansi satu tahun dan semuanya dijelaskan lewat email kepada pembelinya termasuk jaminan 1 tahun itu."
Pembayaran internet dengan menggunakan kartu kredit, dan setelah selesai pembayaran, barang dikirimkan ke pembeli. Penjelasan semua dilakukan melalui internet dan email.
"Sebelumnya di tahun 2019 kami pernah membuat dengan beberapa versi bahasa, tetapi kini dihapuskan, hanya bahasa Jepang yang tersedia untuk pasar domestik Jepang. Sedangkan pembelian di luar Jepang didukung oleh anak perusahaan Itochu yang ada di berbagai negara dan dilakukan secara BtoB, tidak ada perorangan."
Di masa mendatang akan jadi pertimbangan kembali untuk membuat situs dalam bahasa Inggris sehingga orang asing yang ada di Jepang pun dan ingin membeli tetap dapat membelinya meskipun tidak mengerti bahasa Jepang. Sayangnya saat ini situs hanya tersedia dalam bahasa Jepang saja.
Inoue (33) juga melihat kemungkinan penjualan komputer bekas di masa depan.
"Kami fokus dulu pada penjualan ponsel bekas yang pasarnya masih bagus saat ini di Jepang. Selanjutnya mungkin saja kita juga akan menjual komputer bekas di masa depan," tambahnya.
Ponsel bekas yang dijualnya itu semua unlock, sehingga pembeli dapat bebas menggunakan, tinggal memasukkan sim card ke ponsel yang dibeli dan dapat langsung digunakan.
Baca juga: Anggaran Pertahanan Jepang akan Menjadi 11,9 Triliun Yen
Ponsel bekas banyak dibeli orang ebagai dampak tinggal di rumah dalam jangka panjang sebagai antisipasi corona.
Tidak sedikit pula yang menjadi Youtuber mendadak, sehingga perlu ponsel lain dan ponsel bekaslah yang dibeli karena harganya jauh lebih murah ketimbang membeli baru.
Tinggal di rumah juga mengakibatkan semakin banyak bertambahnya penggunaan ponsel untuk menonton TV. Misalnya ketika mandi sambil berendam, sehingga masyarakay membeli ponsel bekas.
Belum lagi dalam penggunaan zoom juga banyak yang menggunakan ponsel bekas, selain ponsel pribadi yang digunakan.
"Saya melihat pasar ponsel bekas masih akan lebih baik lagi di masa depan dan sangat potensial untuk digarap lebih lanjut."
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.