News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Perusuh Capitol Pukul Polisi pada 6 Januari Lalu Diganjar Hukuman 3 Tahun Penjara

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa Trump Serbu Kongres untuk Batalkan Kemenangan Biden, Mike Pence: Hari Gelap dalam Sejarah Capitol AS

TRIBUNNEWS.COM - Pada Rabu (10/11/2021), seorang pemilik gym di New Jersey, Amerika Serikat (AS), dijatuhi hukuman lebih dari tiga tahun penjara terkait kerusuhan di Capitol pada 6 Januari 2021 kemarin.

Scott Fairlamb (44) diketahui memukul seorang petugas polisi dalam kerusuhan waktu itu,

Mengutip Ap news, Scott Fairlamb adalah orang pertama yang dihukum karena menyerang seorang petugas penegak hukum dalam kerusuhan Capitol.

Hukuman penjara 41 bulannya adalah yang terlama di antara 32 hukuman terkait kerusuhan yang dijatuhkan sejauh ini.

Sedangkan pengacara pembela Harley Breite meminta Fairlamb untuk dihukum 11 bulan penjara.

Baca juga: Pangeran Harry Klaim Sudah Prediksi Kerusuhan Capitol, Kirim Pesan ke Bos Twitter Sehari Sebelumnya

Baca juga: Ada Ancaman Bom di Gedung HHS, Tiga Gedung di Capitol Hill AS Dievakuasi

Pendukung Trump bentrok dengan polisi dan pasukan keamanan saat mereka menyerbu Capitol AS di Washington, DC pada 6 Januari 2021. Pendukung Donald Trump menyerbu sesi Kongres yang diadakan untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Joe Biden. (Olivier DOULIERY / AFP)

Dengan hukuman Fairlamb kemungkinan akan menjadi panduan bagi hakim lain untuk menghukum perusuh yang bentrok dengan polisi di Capitol.

Hakim Distrik AS Royce Lamberth mengatakan tindakan Fairlamb menghantam jantung demokrasi Amerika.

"Jika Anda pergi ke pengadilan, saya tidak berpikir ada juri yang bisa membebaskan Anda atau akan membebaskan Anda," kata hakim.

Baca juga: Donald Trump Digugat Polisi Capitol Atas Keterlibatannya dalam Serangan di Gedung Capitol AS

Menyatakan penyesalan 

Fairlamb, seorang pelatih tinju dan mantan pejuang seni bela diri campuran, meminta maaf dan menyatakan penyesalannya atas tindakan yang dia gambarkan sebagai tidak bertanggung jawab dan sembrono.

"Saya bertanggung jawab penuh atas apa yang saya lakukan hari itu," kata Fairlamb. “Itu bukan siapa saya. Aku tidak dibesarkan untuk menjadi seperti itu.”

Jaksa Departemen Kehakiman merekomendasikan hukuman penjara tiga tahun delapan bulan untuk Fairlamb, dengan mengatakan ia adalah salah satu perusuh pertama yang melanggar Capitol dan menghasut orang lain untuk melakukan kekerasan.

Terdakwa lain akan segera menghadapi hukuman, termasuk perusuh bertelanjang dada yang menyebut dirinya "QAnon Shaman" Jacob Chansley, yang mengenakan cat wajah dan topi berbulu dengan tanduk ketika dia menyerbu Capitol

Jaksa merekomendasikan hukuman penjara yang lebih lama, empat tahun dan tiga bulan, ketika pria Arizona itu dijatuhi hukuman Rabu depan.

Baca juga: KESAKSIAN Polisi Saat Kerusuhan di  Capitol AS: Dipukul, Ditangkap, Ditusuk, Senjata Direbut Perusuh

Mereka berpendapat Chansley mempersenjatai dirinya dengan tombak setinggi enam kaki, menggunakan pengeras suara untuk membuat marah perusuh lain, memuntahkan ancaman di galeri Senat dan meninggalkan catatan ancaman untuk Wakil Presiden Mike Pence saat itu, kata mereka.

Tidak seperti Fairlamb, Chansley tidak dituduh menyerang siapa pun secara fisik.

Fairlamb membawa tongkat polisi ke Capitol, lalu meninggalkan gedung dan mendekati beberapa petugas Departemen Kepolisian Metropolitan, berteriak saat mengikuti mereka.

Ia lantas mendorong salah satu petugas dan meninju pelindung wajahnya.

Petugas itu tidak terluka tetapi menggambarkan 6 Januari sebagai hari paling menakutkan dalam karirnya, Asisten Jaksa AS Leslie Goemaat mengatakan kepada hakim.

Baca juga: Trump Gugat New York City Karena Hentikan Kontrak Lapangan Golf  Setelah Kerusuhan di Capitol

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Fungsi Gedung Capitol Amerika Serikat yang Diserang Pengemudi Mobil

Usaha milik Failamb tutup

Fairlamb memiliki gym Fairlamb Fit di Pompton Lakes, New Jersey, tetapi ditutup setelah penangkapannya.

Ia adalah saudara dari agen Secret Service yang ditugaskan untuk melindungi mantan ibu negara Michelle Obama, menurut Breite.

Unggahan media sosial Fairlamb menunjukkan bahwa ia menganut teori konspirasi QAnon dan mempromosikan klaim palsu bahwa mantan Presiden Donald Trump akan menjadi presiden pertama "Republik baru" pada 4 Maret, kata jaksa.

Fairlamb merasa bahwa dia “ditipu oleh media sosial,” kata pengacaranya dalam pengajuan pengadilan.

Baca juga: Facebook Tangguhkan Akun Trump Selama 2 Tahun karena Unggahannya Dianggap Memicu Kerusuhan Capitol

Petugas polisi berjaga-jaga saat pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS saat rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS di Capitol Hill, di Washington, Amerika Serikat. (Stringer / Sputnik / Sputnik melalui AFP)

Lebih dari 100 petugas penegak hukum terluka selama kerusuhan, menurut jaksa. Petugas Polisi Capitol Brian Sicknick pingsan dan meninggal setelah perusuh menyemprotnya dengan bahan kimia yang mengiritasi.

Sekira 650 orang telah didakwa dengan kejahatan federal terkait dengan kerusuhan 6 Januari, termasuk lebih dari 100 orang yang dituduh menyerang petugas penegak hukum.

Lalu, 120 terdakwa telah mengaku bersalah, sebagian besar untuk pelanggaran ringan yang membawa maksimal enam bulan penjara.

Sebelum hukuman Fairlamb, hukuman terlama untuk perusuh Capitol adalah delapan bulan, untuk seorang pria Florida yang menerobos ruang Senat dengan membawa bendera kampanye Trump.

Seorang pria Texas yang memposting ancaman terkait dengan 6 Januari tetapi tidak menyerbu Capitol dijatuhi hukuman 14 bulan penjara.

Chansley, yang mengaku bersalah pada September atas pelanggaran berat menghalangi proses resmi, telah menghabiskan lebih dari 300 hari di penjara.

Berita lain terkait Rusuh di Amerika

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini