News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Australia Ejek China soal Protes Kapal Selam Nuklir: Sangat Konyol

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton berbicara pada konferensi pers di Departemen Luar Negeri di Washington, DC pada 16 September 2021 - Australia secara terbuka mengejek China soal protes kapal selam bertenaga nuklir.

TRIBUNNEWS.COM - Australia secara terbuka mengejek protes seorang diplomat senior China tentang rencana Canberra untuk membuat kapal selam bertenaga nuklir.

Pada Jumat (19/11/2021), Australia mengatakan pernyataan China sangat konyol dan lucu.

Dilansir dari CNA, Kuasa Usaha Kedutaan Besar China, Wang Xining, mengatakan bahwa Australia akan menjadi negara "nakal" jika mendapatkan kapal selam, yang mampu melakukan misi diam-diam dan berdurasi panjang.

Wang menambahkan, kapal selam bertenaga nuklir dirancang untuk meluncurkan serangan jarak jauh.

Baca juga: China Gunakan Ratusan Kapal Milisi Untuk Tegaskan Klaim di Laut China Selatan

Baca juga:  Sektor Pendidikan Australia Berada di Persimpangan Jalan dalam Persaingan Global

"Jadi siapa yang akan Anda serang? Anda bukan lagi pecinta perdamaian, pembela perdamaian, Anda menjadi pengguna pedang dalam bentuk tertentu," kata Wang.

Untuk diketahui, Wang merupakan perwakilan tinggi China di Australia sejak kepergian duta besar sebelumnya bulan lalu setelah jangka waktu lima tahun.

Wang mengatakan bahwa Australia memiliki "nol kapasitas nuklir" untuk menangani masalah yang mempengaruhi kapal selam.

Dia juga bertanya apakah politisi siap untuk meminta maaf kepada orang-orang jika terjadi insiden.

Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton mencemooh dan mengatakan protes China dapat menghasut dan merupakan sesuatu yang konyol.

"(Pernyataan China) provokatif, semacam pernyataan lucu, benar-benar konyol dan lucu," ujar Dutton.

Menanggapi pernyataan Wang, Dutton mengatakan bahwa komentar penjabat duta besar China itu tidak pantas.

Baca juga: Taiwan Kini Diperkuat Jet Tempur F-16 Varian Tercanggih untuk Hadapi Ancaman China

Baca juga: China Rebut Posisi Negara Terkaya di Dunia Dari Amerika Serikat

"Mungkin sedang mengikuti arahan dari Partai Komunis, tetapi saya pikir sebagian besar warga Australia melihat sesuatu non-produktif dari komentar tersebut," katanya.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengumumkan pada bulan September bahwa ia telah memutuskan untuk membangun kapal bertenaga nuklir dalam aliansi pertahanan baru dengan Amerika Serikat dan Inggris.

Selain membuat marah China, kesepakatan itu membuat marah Prancis, yang mengetahui bahwa kontrak kapal selam diesel-listrik bernilai miliaran dolar dengan Australia telah dibatalkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini