Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pemohon pelayanan paspor dan visa di Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS) dan sekitarnya tidak perlu datang jauh-jauh untuk mendapatkan antrean pelayanan paspor dan visa.
Hal ini dikarenakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) LA saat ini mengaplikasikan Immigration Online Service System (IOSS).
Aplikasi ini adalah sebuah inovasi baru sistem janji temu pelayanan paspor dan visa.
Sistem ini memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan paspor maupun visa secara elektronik secara paperless, cepat dan mudah.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyaksikan langsung cara kerja IOSS ini saat melakukan kunjungan kerja ke KJRI LA (14/11/2021).
Yasonna memberikan apresiasi terhadap pelayanan sistem tersebut lantaran terbukti memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
“Inovasi IOSS selaras dengan arahan bapak Presiden Jokowi untuk terus berinovasi, khususnya dalam pelayanan publik dengan mengoptimalkan teknologi digital. Sangat bagus dan patut dijadikan contoh,” kata Yasonna.
Sementara itu, Staf Teknis Imigrasi KJRI LA Sigit Setyawan sekaligus penemu inovasi IOSS mengatakan, IOSS merupakan aplikasi sistem janji temu yang sederhana namun dapat menjadi jawaban atas keluhan masyarakat maupun dari internal petugas imigrasi.
Baca juga: Kunjungi Amerika, Yasonna Sosialisasikan Pelayanan Kewarganegaraan dan Imigrasi
Dengan aplikasi ini, masyarakat bisa mengakses pendaftaran untuk memperoleh paspor maupun visa dari rumah mereka, dengan perangkat gawai masing-masing yang sangat mudah.
“Dari data pendaftaran janji temu pada sistem IOSS, yang secara otomatis tersimpan digital, para pemohon paspor dan visa akan mendapatkan informasi kapan harus datang ke KJRI LA. Hal ini sangat membantu baik petugas maupun pemohon pelayanan paspor dan visa. Dengan demikian suasana KJRI LA tetap kondusif dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujar Sigit.
Melalui IOSS, lanjut Sigit, dapat diketahui data statistik pemohon paspor.
Data ini dapat digunakan dalam rangka proses pendaftaran WNI dalam rangka pemilu tahun 2024.
“Karena data yang diisi dalam aplikasi IOSS secara otomatis tersimpan digital dalam data base, sehingga data alamat, nomor telepon, dan email tersimpan akurat,” kata Sigit.
Atas implementasi inovasi ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengganjar staf teknis Imigrasi KJRI Los Angeles dengan penghargaan Hassan Wirajuda Perlindungan WNI Award pada 18 Desember 2020.