News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Negara-negara Eropa Perluas Cakupan Vaksinasi di Tengah Lonjakan Covid

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Patung mendiang kaisar Francis Joseph I berdiri di luar galeri seni Albertina menghadap State Opera di Wina, Austria, pada 22 November 2021. - Austria telah memasuki penguncian nasional dalam upaya putus asa untuk menahan infeksi virus corona yang meningkat. (Photo by JOE KLAMAR / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Negara-negara Eropa tengah mengupayakan perluasan cakupan vaksinasi booster Covid-19 dan memperketat pembatasan ketika benua itu berjuang melawan lonjakan infeksi virus corona.

Langkah ini diambil karena pemerintah khawatir dengan krisis ekonomi yang bisa saja menghancurkan benua itu.

Melansir Al Jazeera, Slovakia merupakan satu di antar negara Eropa yang memberlakukan penguncian selama dua pakan.

Baca juga: Regulator Uni Eropa EMA Izinkan Vaksin BioNTech/Pfizer untuk Anak Kecil

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Eropa Perluas Suntikan Booster Vaksin dan Perketat Pembatasan

Patung mendiang kaisar Francis Joseph I berdiri di luar galeri seni Albertina menghadap State Opera di Wina, Austria, pada 22 November 2021. - Austria telah memasuki penguncian nasional dalam upaya putus asa untuk menahan infeksi virus corona yang meningkat. (Photo by JOE KLAMAR / AFP) (AFP/JOE KLAMAR)

Pemerintah Ceko juga mengumumkan keadaan darurat selama 30 hari dan menutup bar, club hingga larangan pasar Natal.

Sementara, Jerman pada Kamis (25/11/2021) dilaporkan telah mencatat lebih dari 100.000 kematian akibat Covid-19.

Suntikan booster

Komisi Eropa mengusulkan pada hari Kamis bahwa penduduk Uni Eropa perlu memiliki suntikan booster jika mereka ingin melakukan perjalanan ke negara lain di blok musim panas mendatang tanpa perlu tes atau karantina.

Di Prancis, pihak berwenang mengumumkan bahwa suntikan booster akan tersedia untuk semua orang berusia di atas 18 tahun, bukan hanya di atas 65-an dan mereka yang memiliki masalah kesehatan mendasar.

Baca juga: Ledakan Patson Daka, Goal Getter Leicester City, Deputi Jamie Vardy dan Calon Top Skor Liga Eropa

Baca juga: Jerman Laporkan Total Kematian Akibat Covid Lewati 100.000 Jiwa

Ilustrasi. Petugas medis saat menyuntikkan vaksin Covid-19 ketiga atau vaksin booster kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/8/2021). Penyuntikan dosis ketiga itu dimaksudkan untuk memberikan proteksi tambahan kepada petugas kesehatan, terutama bagi yang merawat pasien Covid-19.?Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan?booster? vaksin untuk tenaga kesehatan (nakes) ditargetkan selesai pada minggu kedua Agustus 2021 dengan jumlah nakes yang menjadi prioritas penerima vaksin sebanyak 1.468.764 orang. Tribunnews/Jeprima (TRIBUNNEWS/Jeprima)

Banyak negara meluncurkan atau meningkatkan penggunaan suntikan booster, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia menginginkan orang yang paling rentan di seluruh dunia untuk divaksinasi penuh terlebih dahulu.

"Di Afrika, di mana hanya 6,6 persen dari populasi 1,2 miliar yang sepenuhnya divaksinasi, banyak negara berjuang dengan logistik untuk mempercepat kampanye inokulasi mereka ketika pengiriman vaksin akhirnya meningkat," kata kepala badan pengendalian penyakit Afrika, Kamis.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) pada hari Rabu merekomendasikan booster vaksin untuk semua orang dewasa, dengan prioritas bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun.

Berita lain terkait dengan Eropa

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini