TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria Guatemala mengejutkan kru pesawat American Airlines lantaran ditemukan di dalam kompartemen roda pendaratan pesawat.
Dilansir SCMP, pria itu menumpang American Airlines nomor penerbangan 1182 yang mendarat pada pukul 10 pagi di Miami pada Sabtu (27/11/2021).
Pria tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit usai ditemukan.
Sebuah video yang viral menunjukkan kondisi pria si penumpang gelap itu.
Video yang diposting Instagram media lokal Miami Only in Dade itu mengatakan, bahwa penerbangan tersebut memakan waktu sekira dua jam 30 menit.
Baca juga: Ribuan Imigran Asisten Rumah Tangga Sudah Mengantre Masuk ke Singapura Lagi
Baca juga: Polairud Polresta Barelang Gagalkan Penyelundupan 5 Pekerja Migran Indonesia ke Malaysia
Penumpang gelap itu tampak linglung tetapi tidak terluka.
Dia duduk di landasan di samping pesawat mengenakan jeans biru, T-shirt, jaket dan sepatu bot.
Sejumlah kru bandara yang mengerumuni menanyainya apakah ingin minum air.
Seorang staf bandara yang merekam momen tersebut menolak berkomentar soal insiden ini lantaran berisiko pada pekerjaannya.
American Airlines dalam pernyataannya menyebut, insiden itu saat ini tengah didalami pihak kepolisian.
Juru bicara Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil di Guatemala, Samuel Orozco mengatakan masalah ini masih dalam penyelidikan kepolisian Amerika Tengah.
Pihaknya belum bisa memberikan rincian lebih lanjut, katanya.
Sementara itu, Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS juga belum bisa dihubungi untuk berkomentar.
"Kami menerima video ini dan berbicara dengan orang yang merekamnya, dia sangat ketakutan dan sulit dipercaya bahwa seseorang akan selamat dari ini," ujar Dan Vasquez, anggota tim konten di Only in Dade.
"Bisakah Anda membayangkan tekanan angin seperti itu?" kata Vasquez.
Insiden ini mengingatkan situasi ketika militer AS mengevakuasi warga Afghanistan pada Agustus lalu.
Ratusan warga sipil yang ingin keluar dari Afghanistan berusaha berpegangan pada pesawat yang akan berangkat.
Tubuh manusia ditemukan di lubang roda pesawat kargo C-17 yang mendarat di Qatar setelah meninggalkan bandara internasional di Kabul.
Otoritas Penerbangan Federal mengatakan kepada afiliasi NBC lokal bahwa "per Februari 2021, 129 orang telah berusaha untuk bersembunyi di roda atau area lain dari pesawat komersial di seluruh dunia sejak 1947."
"Dari jumlah tersebut, 100 orang – sekitar 78 persen – meninggal karena cedera atau paparan selama penerbangan," jelasnya.
Dalam satu insiden serupa pada April 2014, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang melarikan diri dari rumah selamat lima jam di dalam kompartemen roda sebuah pesawat jet saat terbang dari California ke Hawaii.
Baca juga: Berita Foto : Kapal Migran Dicegat di Selat Inggris Yang Berbahaya
Baca juga: Berharap Tuntutannya Diproses UNHCR, Imigran Afghanistan: Kami Ini Manusia, Kami Punya Kehidupan
Dalam beberapa tahun terakhir, Guatemala menjadi salah satu sumber utama migran tidak berdokumen yang datang ke AS melalui perbatasan selatan.
Guatemala adalah sumber migran terbesar pada 2019.
Saat itu orang-orang melarikan diri dari situasi korupsi, kemiskinan, dan kekerasan pemerintah di sana.
Tahun ini, Meksiko telah menjadi satu-satunya negara asal paling umum bagi para migran di perbatasan selatan, diikuti oleh Honduras, Guatemala dan El Salvador, menurut Pew Research Centre.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)