Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wakil Menteri Parlemen untuk Tanah, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Hirohiko Izumida mengaku dirinya diperas 20 hingga 30 juta yen agar bisa menang pemilu di Jepang.
Hirohiko Izumida dari Partai Demokrat Liberal (LDP) memposting di akun Twitter miliknya, Senin (29/11/2021) pukul 14.35 waktu Jepang.
Dia menuliskan kalimat "diminta untuk dana gelap" sebesar antara 20-30 juta yen dalam pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Oktober 2021.
"Pemilu harus dilakukan secara adil, dan tidak boleh ada hubungannya dengan uang," kata Hirohiko Izumida, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Izumida meminta dana slush di akun Twitter-nya pada tanggal 29 November dan sudah di-retweet sebanyak 4.388 kali siang ini.
"Saya diminta untuk dana slush 20 sampai 30 juta yen. Itu adalah konteks bahwa saya akan jatuh ke dalam pemilihan jika saya tidak membayar," ujarnya.
Kepada pers Izumida mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa "itu adalah sesuatu yang mengguncang fondasi demokrasi," dan meminta agar dia "secara resmi diberhentikan" dari Federasi Prefektur Niigata setempat sebagai "pejabat Partai Demokrat Liberal."
Baca juga: Menlu Yoshimasa Hayashi Tegaskan Semua Warga Asing Dilarang Masuk Jepang, Kecuali . . .
"Saya akan memintanya secara resmi," ujarnya.
Federasi Prefektur Niigata mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fuji TV, "Kami tidak tahu kapan, di mana, siapa, dan sebagainya. jadi kami tidak bisa berkomentar saat ini."
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.