TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) mengatakan seorang siswa melepaskan tembakan ke sebuah sekolah menengah di Oxford, 48 kilometer dari Detroit, Michigan.
Melansir Al Jazeera, Undersheriff Oakland County, Michael McCabe mengatakan kepada wartawan bahwa tiga siswa tewas dalam penembakan pada Selasa sore (30/11/2021).
Tersangka ialah seorang siswa kelas dua SMA berusia 15 tahun.
"Ia ditahan dalam waktu lima menit setelah panggilan 911 awal," kata McCabe.
Baca juga: Pengacara Tim Kampanye Trump Berhenti Gugat Michigan
Baca juga: Hakim di Georgia dan Michigan Tolak Gugatan Trump
"Petugas menemukan pistol dari tersangka, yang menyerah tanpa perlawanan," tambah McCabe.
“Tersangka melepaskan beberapa tembakan. Ada banyak korban," katanya.
"Sangat disayangkan saya harus melaporkan bahwa kami memiliki tiga korban meninggal sekarang, yang semuanya diyakini mahasiswa," tuturnya.
"Kami memiliki enam orang lainnya yang tertembak; salah satunya adalah guru sekolah," paparnya.
Petugas penegak hukum menanggapi panggilan darurat sekitar pukul 12:55 waktu setempat (05:55 GMT) dan segera mengunci sekolah.
Lalu mereka encari tersangka dan kemungkinan ancaman lainnya, menurut pernyataan dari kantor sheriff.
Setelah area tersebut dibersihkan, toko kelontong Meijer di seberang jalan diubah menjadi area penjemputan bagi orang tua untuk berkumpul kembali dengan anak-anak mereka, kantor berita Associated Press melaporkan.
Baca juga: Penembakan di Bintaro Kabarnya Bermula dari Mobil Staf Anggota Dewan yang Dibuntuti Korban
Baca juga: Penembakan di Exit Tol Bintaro Terungkap, Pelakunya Polisi, Simak Latar Belakang Peristiwanya
Kekerasan senjata di AS
Seperti diketahui, kekerasan senjata mematikan telah meningkat di Amerika Serikat selama dua tahun terakhir.
Ada 611 penembakan massal di negara itu pada tahun 2020, menurut Arsip Kekerasan Senjata, sebuah kelompok penelitian.
Awal tahun ini, Presiden Joe Biden bersumpah untuk bekerja mengekang kekerasan senjata.
Anggota Kongres AS Elissa Slotkin, yang mewakili Oxford, menyebut penembakan itu sebagai hari yang "gelap" dan "menyakitkan" bagi Michigan.
“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dari tiga siswa yang telah kehilangan nyawa mereka – mereka telah menerima berita terburuk yang dapat dibayangkan oleh orang tua mana pun,” tulis Slotkin di Twitter .
Baca juga: Ipda OS, Pelaku Penembakan di Exit Tol Bintaro adalah Anggota Polda Metro Jaya
Baca juga: Polisi Ungkap Latar Belakang Peristiwa Penembakan di Exit Tol Bintaro, Berawal dari Laporan Warga
Melansir Reuters, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer mengecam penembakan itu sebagai kejadian "mengerikan" dan mendesak tindakan terhadap kekerasan senjata, menyebutnya sebagai "krisis kesehatan masyarakat".
“Sebagai Michiganders, kami memiliki tanggung jawab untuk melakukan segala yang kami bisa untuk melindungi satu sama lain dari kekerasan senjata," ungkapnya.
"Tidak ada yang harus takut untuk pergi ke sekolah, bekerja, rumah ibadah atau bahkan rumah mereka sendiri,” kata Whitmer dalam sebuah pernyataan.
“Kekerasan senjata adalah krisis kesehatan masyarakat yang merenggut nyawa setiap hari. Kami memiliki alat untuk mengurangi kekerasan senjata di Michigan. Inilah saatnya bagi kita untuk bersatu dan membantu anak-anak kita merasa aman di sekolah.”
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Imbau Warga AS Tetap Tenang Hadapi Varian Omicron
Biden juga berbicara tentang penembakan itu saat berpidato di Minnesota pada Selasa malam.
“Hati saya tertuju pada keluarga selama kesedihan yang tak terbayangkan karena kehilangan orang yang dicintai … Anda harus tahu bahwa seluruh komunitas harus berada dalam keadaan syok saat ini,” kata Biden.
Berita lain terkait dengan Penembakan di Sekolah
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)