News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

7,6 Juta Orang Filipina Divaksin dalam Waktu 3 Hari, Duterte Menuntut Lebih Banyak Lagi

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 22 Juli 2019, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan pidato kenegaraan di Kongres di Manila. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada 2 Oktober 2021 dia tidak akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada 2022 dan akan pensiun dari politik, berpotensi membuka jalan bagi putrinya untuk memperebutkan jabatan tertinggi negara itu.

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Filipina sebelumnya dituduh tidak kompeten dan korup dalam menangani pandemi, telah melakukan kampanye vaksinasi besar-besaran.

Selama tiga hari, Filipina telah memberikan suntikan vaksin Covid kepada 7,6 juta orang berusia 12 tahun ke atas.

Sekitar 34,52 persen dari populasi Filipina kini sudah sepenuhnya menerima vaksin Covid-19.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Omicron Saat Libur Nataru, Polri Bentuk Ribuan Pos PPKM Level 3

Baca juga: Sudah 38 Negara yang Konfirmasi Kemunculan Varian Omicron, Bagaimana dengan Tingkat Kematiannya?

(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 22 Juli 2019, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan pidato kenegaraan di Kongres di Manila. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada 2 Oktober 2021 dia tidak akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada 2022 dan akan pensiun dari politik, berpotensi membuka jalan bagi putrinya untuk memperebutkan jabatan tertinggi negara itu. (Noel CELIS / AFP)

Melansir NPR, penyelenggara awalnya berharap dapat memvaksinasi sembilan juta orang.

Seiring dengan meningkatnya vaksinasi, infeksi harian baru di Filipina juga menurun drastis.

Tetapi Presiden Duterte tidak melihat alasan untuk bersantai karena varian omicron semakin menarik kekhawatiran global.

Dikenal memiliki sifat blak-blakan, Duterte mendesak orang-orang untuk divaksinasi.

Minggu ini Duterte menyuruh orang sebangsanya untuk memilih: "Kematian dini atau hidup lebih lama".

Baca juga: Korea Selatan Laporkan Rekor Tertinggi Kasus Harian dan Kematian Covid-19, Total 9 Kasus Omicron

Baca juga: POPULER Internasional: Omicron Disebut Merebak dalam 3-6 Bulan | Pria Bersenjata Datangi Markas PBB

Peneliti Menduga Mutasi Varian Omicron Berasal dari Virus Flu Biasa

Para peneliti menduga varian Covid-19 Omicron memperoleh setidaknya satu dari puluhan mutasinya dengan mengambil potongan materi genetik dari virus lain, seperti virus penyebab flu biasa.

Menurut mereka, urutan genetik varian Omicron ini tidak muncul dalam versi virus corona sebelumnya, yang disebut SARS-CoV-2.

Peneliti dari Cambridge, perusahaan analitik data yang berbasis di Massachusetts, AS, Venky Soundararajan menyebut varian Omicron membuat dirinya terlihat "lebih manusiawi".

"Dengan memasukkan potongan khusus ini ke dalam dirinya sendiri, Omicron mungkin membuat dirinya terlihat "lebih manusiawi," yang akan membantunya menghindari serangan oleh sistem kekebalan manusia," katanya, dikutip Tribunnews.com dari Reuters, Sabtu (4/12/2021).

Baca juga: Pemerintah Larang WNA dari Negara Terkonfirmasi Omicron Masuk ke Indonesia

Pelancong internasional yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada 29 November 2021 ketika Australia mencatat kasus pertama varian Omicron dari Covid-19. (Photo by William WEST / AFP) (AFP/WILLIAM WEST)

Hal ini bisa berarti virus lebih mudah menular, dan kemungkinan hanya menyebabkan penyakit ringan atau tanpa gejala.

Namun para ilmuwan belum mengetahui apakah Omicron lebih menular daripada varian lainnya.

Berita lain terkait dengan Vaksinasi Virus Corona

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini